Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - SG (30), terduga perencana kerusuhan yang ingin menyusup saat aksi Mujahid 212 baru saja memiliki seorang anak.
Namun, SG lebih dulu diamankan Densus 88.
Ketua RT 06 Kahar Triyono (52) mengatakan sekira tiga pekan sebelum diamankan Densus 88 SG di wilayah Tangerang datang ke rumahnya guna memperbarui kartu keluarga (KK).
"Dia mau memperbarui KK karena baru punya anak, jadi minta nama anaknya dimasukkan dalam KK-nya. Saya kaget juga sih dia sudah punya anak," kata Kahar di Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (1/10/2019).
Dia tak menyangka SG yang baru menikah tahun 2018 dan sempat tiga kali gagal menikah karena berbagai alasan kini dikaruniai jadi seorang ayah.
Pasalnya selepas menikah SG nyaris tak pernah membawa serta istrinya saat bertamu ke rumah Kahar guna mengurus keperluan kependudukan.
"Dia sampai tiga kali minta surat pengantar menikah, karena suratnya kan memang ada masa berlaku. Waktu belum menikah dia pernah bawa istrinya, tapi setelah itu enggak," ujarnya.
Merujuk pengakuan SG, Kahar menuturkan SG pertama kali gagal menikah karena baru diterima kerja sebagai pegawai service handphone.
Sementara yang kedua karena istri SG tak ikut mengurus keperluan administrasi dari perangkat RT/RW dan Kelurahan tempat asalnya tinggal.
"Kalau yang ketiga saya lupa kenapa, pokoknya dia sampai tiga kali minta surat pengantar menikah. Sampai saya omelin karena sudah dibuatin suratnya tapi minta lagi," tuturnya.
SG meminjam alamat seorang warga perempuan RT 06 berinisial DS agar tercatat sebagai warga DKI Jakarta dan bisa membeli unit rumah DP 0 Rupiah.
Namun Kahar tak mengetahui pasti di mana SG dan istrinya tinggal atau kelanjutan rencana membeli rumah DP 0 Rupiah yang baru diresmikan.
"SG pernah bilang tempat tinggalnya, tapi saya lupa. Kalau enggak salah sih masih di daerah Jakarta, mungkin ngontrak sama istrinya," lanjut Kahar.
Meski meminjam alamat rumah DS, Kahar memastikan antara DS dan SG tak saling kenal atau bahkan memiliki hubungan darah.
DS bahkan ogah meminjamkan alamat rumahnya di Jalan Kayu IV bila tak diminta kerabatnya yang mengenal dan menyarankan SG meminjam alamat DS.
Selain SG, Densus 88 mengamankan lima terduga yang berencana menyusup ke aksi Mujahid 212 lalu berbuat kerusuhan dengan bekal bahan peledak.
Mereka yakni AB, YF, AU, OS dan SS yang diamankan sekira pukul 01.00 WIB di Jalan Maulana Hasanudin, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.
Perbaiki Laptop Ketua RT yang Rusak
SG (30), terduga perakit bom molotov sekaligus perencana kerusuhan saat aksi Mujahid 212 Sabtu (28/9/2019) mengaku bekerja di satu kios service handphone ITC Cempaka Mas.
Ketua RT 06/RW 05 Kelurahan Kayu Putih Kahar Triyono (52) pengakuan tersebut disampaikan SG saat mengurus surat pengantar hendak menikah pada tahun 2018.
"Bilangnya baru keterima kerja di tempat servis handphone di ITC Cempaka Mas, waktu itu dia ngasih kartu nama tempatnya kerja ke saya," kata Kahar di Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (30/9/2019).
Sebelum memberikan kartu nama tempatnya mengaku bekerja, Kahar memang bercerita hendak memperbaiki laptopnya yang rusak.
SG yang meminjam alamat seorang warga perempuan RT 06 berinisial DS (47) pun menawarkan jasa mereparasi laptop Kahar.
"Kata dia 'Sini saya yang perbaiki pak laptopnya, gampang itu mah'. Saya sih waktu itu mau-mau saja, tapi belum sempat minta tolong diperbaiki ke SG," ujarnya.
Meski sempat memperingati DS agar tak memperbolehkan alamatnya dipinjam SG demi menjadi warga dan dapat menikah di DKI Jakarta.
Kahar tak menyangka SG diamankan polisi beberapa jam sebelum aksi Mujahid 212 dimulai berencana melakukan aksi teror.
"Tahu sih kalau SG ditangkap, sudah banyak beritanya. Saya awalnya juga enggak mau ngurusin KTP dia, tapi enggak sangka juga SG kena kasus seperti ini," tuturnya.
Terlepas dari SG yang bahkan tak bisa disebut warga pendatang di RT 06 karena tak saling kenal dengan DS yang meminjamkan alamat.
Selama berbincang di kediamannya, Kahar menilai SG tak pernah menunujukkan gelagat orang yang menyetujui radikalisme.
"Biasa saja sih. Nada bicaranya memang agak tinggi, tapi memang karena pembawaan logat dari daerah asalnya. Kalau datang ke sini sopan juga kok," lanjut Kahar.
Selain SG, Polisi mengamankan AB, YF, AU, OS dan SS di Jalan Hasanudin, Cipondoh, Tangerang Kota sekira pukul 01.00 WIB.
Melansir WartaKota, Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, AKBP Dicky Ario membenarkan penangkapan para pelaku yang hendak menimbulkan kerusuhan.
"Ada 6 orang yang diamankan. Barang bukti yang kami sita yakni 29 bahan peledak jenis bom molotov, handphone, KTP dan dompet," kata Dicky. Minggu (29/9/2019).
SG Si Perakit Bom Molotov Pinjam Alamat
SG (30) satu dan enam oknum terduga pelaku yang ingin membuat huru-hara saat Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI di Monas, Sabtu (28/9/2019).
Kasubag Humas Polrestro Tangerang, Kompol Abdul Rachim, menjelaskan personel Densus, Polda Metro Jaya, Polres Metro Tangerang, lebih dulu menciduk keenam pelaku pada Sabtu dini hari.
Selain SG terduga pelaku lain adalah AB, YF, AU, OS dan SS.
Wartawan TribunJakarta.com sempat mendatangi alamat SG sesuai KTP-nya di Kelurahan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (29/9/2019).
Berdasarkan penurutan warga setempat, SG hanya menumpang alamat warga berinisial DS. Mulanya, DS enggan memberikan namun atas desakan kerabatnya, SG bisa membuat KTP.
Secara identitas SG tercatat sebagai warga RT 06/RW 05 Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung.
Menurut istri Ketua RT 06, SG meminjam alamat DS karena ingin segera menikah di Jakarta.
"Minjam alam alamat at karena mau nikah di Jakarta, kalau sama Bu DS sebenarnya enggak saling kenal, saudara juga bukan," ujar ibu RT.
"Tapi saya enggak tahu istrinya orang mana," ia menambahkan.
Sejak awal 2017 saat meminjam alamat DS, SG yang mengaku bekerja di satu kios handphone di ITC Cempaka Mas mengaku ingin menikah.
Alasan lain dia butuh tercatat sebagai warga DKI Jakarta karena SG hendak membeli Rumah DP 0 rupiah yang diperuntukkan bagi suami istri warga DKI.
"Mau beli rumah DP 0 rupiah, kan syaratnya harus yang sudah nikah. Makannya buru-buru mau nikah."
"Kalau mengurus keperluan bikin KTP dan nikah kadang suka bawa calon istrinya," beber bu RT.
Selama ini SG tak pernah bermalam di rumah DS.
"Sekitar tiga minggu lalu SG ke sini, katanya mau urus surat keperluan nikahnya. Tapi saya engga tahu persis, suami saya yang nemuin," tuturnya.
Ketikan berkunjung ke rumah Ketua RT 06 guna mengurus keperluan pernikahan, SG selalu datang malam.
Bila tak ditemani calon istrinya, SG datang bersama seorang teman laki-laki yang tak pernah ikut masuk ke rumah Ketua RT 06 itu.
"Sampai sekarang SG belum menikah, keperluan administrasinya seperti ada yang kurang."
"Saya enggak tahu kalau SG ditangkap, apalagi warga lain yang enggak pernah ketemu SG," lanjut istri Ketua RT 06.
Di matanya, SG sosok sederhana dan gemar bercanda saat berbincang.
Dia tak menyangka SG diamankan polisi karena diduga ikut membantu merakit bahan peledak dan merancang huru-hara memanfaatkan momentum Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI.
"Orangnya biasa saja, enggak ada aneh-aneh atau bagaimana. Kalau diajak becanda ya mau saja, kalau teman sama calon istrinya juga biasa saja," ucap dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Terduga Perakit Bom Molotov Baru Menikah dan Punya Anak, Ketua RT Kaget
Penulis: Bima Putra