TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal menyebut massa buruh dari KSPI dan lainnya membatalkan niatnya menuju ke Istana Merdeka.
Said, sapaannya, mengatakan hal itu dilakukan demi menjaga situasi demo agar kondusif.
Said melanjutkan, tidak akan ada aksi lanjutan semisal tiga tuntutan massa buruh dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia.
"Tidak akan ada aksi lanjutan untuk hari ini. Kami akan menunggu sampai hari pelantikan Presiden. Kalau tuntutan kami tidak dikabulkan, maka ada aksi lanjutnan," ujarnya.
Terdapat tiga poin tuntutan dari massa buruh, yakni:
- Tolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan
- Tolak Revisi UU Nomor 13 tahun 2003
- Tolak upah murah atau cabut PP 78 tentang pengupahan
• Kapolri Besuk Polisi yang Jadi Korban Demo DPR di RS Polri
• Megawati dan Surya Paloh Tidak Bersalaman, Ini Penjelasan Politikus PDI Perjuangan
• Ayah Pernah Terjerat KPK, Ini Rayuan Maut Hillary Brigitta Lasut demi Dapat Restu Terjun ke Politik
Said meyakini, tiga tuntutan di atas akan dikabulkan oleh pemerintah Indonesia.
"Saya percaya akan ada upaya-upaya dari pemerintah secara sungguh-sungguh. Joko Widodo juga seorang pendengar yang baik," ucapnya. (Muhammad Rizki Hidayat)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Massa Buruh dari KSPI Pastikan Tak Jadi Menuju ke Istana Negara
Jalan Senayan arah Slipi ditutup
Aparat kepolisian melakukan penutupan sementara arus lalu lintas di sejumlah titik yang berada di sekitar Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (2/10/2019).
Salah satunya penutupan arus lalu lintas dari Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, menuju Slipi ditutup sementara lantaran ada demo buruh, di sekitaran Gedung DPR MPR RI, Jakarta Pusat, pada pukul 11.15 WIB, Rabu (2/10/2019).
Sederet road barrier atau pembatas jalan berada di tengah-tengah jalan tersebut.
Kendaraan mereka terparkir di area parkir gelora bung karno (GBK).
Aparat keamanan juga terpantau tengah berjaga-jaga di lokasi.
Mereka pun sambil mengurai arus lalu lintas (lalin) pada lokasi setempat.