Marah Jika Tak Dibeli
Menurut Kanit Jatanras Polres Metro Jakarta Utara AKP Vokky Sagala, apabila sopir truk tidak memberikan uang kepada para pemalak itu, mereka akan memaksa dan akan marah.
"Apabila sopir tidak memberikan sesuai yang mereka inginkan, mereka bisa marah," kata Vokky.
Mulyana, salah seorang sopir truk yang menjadi korban pemalakan, mengakui aksi para pelaku sering meresahkan.
Setiap hendak masuk ke terminal peti kemas, Mulyana pasti disetop kawanan pemalak yang bermodus berdagang air minum dalam kemasan.
Mereka akan memaksa Mulyana untuk membeli air tersebut seharga Rp 8 ribu. Bila Mulyana menolak untuk membeli, para pemalak ini akan naik ke kepala truk dan mengetuk-ngetuk kaca sampingnya.
"Terus kalo kita mau masuk harus beli Aqua Rp 8 ribu, kalo kita nggak mau beli harus ngasih Rp 2 ribu," kata Mulyana.
Adapun dalam operasi malam ini, polisi turut serta mengamankan barang bukti beberapa kardus berisi air minum kemasan serta uang tunai dari para pelaku.
Sebelumnya, video keberadaan pemalak di Jalan raya arah Pelabuhan Tanjung Priok yang meresahkan sopir truk viral di media sosial.
Video tersebut diunggah akun Instagram @romansasopirtruck dan menunjukan aktivitas pemalak jalanan yang memintai uang kepada sopir truk.
Para pemalak tersebut berdiri di pinggir jalan sejauh beberapa ratus meter.
Mereka meminta uang dengan melambaikan tangan ke arah pintu mobil truk yang melintas.
Para pemalak ini berdiri selang beberapa meter, di mana mereka melakukan hal yang serupa hingga truk keluar ke jalan raya arah Cilincing.
"Seperti inilah yang sering dialami oleh sopir-sopir truck yang habis turun dari kapal Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara," tulis akun tersebut, Minggu (13/10/2019).