"Saat ditangkap tidak ada uang di rekeningnya. Dia itu enggak ada uang, makannya ini akan kita dalami ke mana uang dia itu. Kita mau coba tracking (penelusuran) asetnya, apakah uang itu dijadikan aset, ini kita mau coba tracking," ujar Wahyudi.
Baca: Cerita Wanita Lulusan S2 Menikah dengan Sopir Truk, Orang Sekampung Nyinyir
Perusahaan leasing jadi korban
Adapun selain menggelapkan mobil sewaan dari rental dan perorangan, Djeni juga menyasar perusahaan leasing untuk menjadi korban.
Delapan dari 62 unit mobil yang digelapkan merupakan mobil yang dibeli sendiri oleh Djeni melalui aplikasi perusahaan pembiayaan kredit mobil atau leasing.
"Di samping unit (mobil) yang punya orang, dia pakai beberapa aplikasi nama sendiri di (aplikasi) finance juga aplikasi (akun) bodong punya orang. Kemudian dia kredit mobil dengan DP murah terus dilempar (digadai) ke orang," ujar Wahyudi.
Hampir menipu pemodal Rp 1,5 Miliar
Sebelum ditangkap, ternyat Djeni hendak mencairkan dana sebesar Rp 1,5 miliar milik pemodal asal Bandung.
Diketahui, Djeni telah sepakat dengan pemodal tersebut untuk menyiapkan uang guna sebagai modal usaha.
Djeni juga menjanjikan kepada pemodal untuk bagi hasil nantinya jika usaha sudah berjalan.
"Sebelum ditangkap, dia itu mau cairkan uang di Bandung Rp 1,5 miliar. Dan orang Bandung (pemodal) sudah oke, katanya buat sharing profit (bagi hasil) gitu, sharing profit tapi usahanya belum jelas. Sudah pakai uangnya orang Rp 1,5 miliar," ujar Djeni.
Aksi Djeni pun akhirnya berhasil digagalkan polisi karena Djeni ditangkap.
Menurut Wahyudi, Djeni memiliki kemampuan yang baik dalam mempengaruhi orang banyak.
"Memang kalau tidak kuat dengan sesuatu yang ada dalam dirinya dia (Djeni) ya pasti terbawa. Makanya begitu mudahnya orang percaya sama dia (Djeni)," ujar Wahyudi.
Incaran polisi sejak lama