News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Revisi UU KPK

Massa Mahasiswa Beri Spanduk Bergambar Karikatur Tikus dan Bersalaman dengan Polisi

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) memberikan banner bergambar tikus berdasi sedang menginjak logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (17/10/2019).

Melihat pergerakan mahasiswa tersebut, pihak kepolisian mengerahkan barisan Polisi Wanita (Polwan) untuk menghadang massa aksi.

"Kita dapat lihat ibu-ibu polwan yang sudah cantik-cantik ini menyambut kita" ucap sang orator menanggapi hal tersebut.

Baca: PPP Ingatkan Gerindra, Demokrat, dan PAN Jangan Bersikap Oposisi Jika Gabung Koalisi Pemerintah

Massa Aksi pun menghentikan pergerakan untuk berorasi di depan Kementerian Pariwisata dan mengerahkan wanita yang tergabung dalam Massa Aksi untuk menghadapi barisan Polwan.

"Kami cuma mau presiden menerbitkan Perppu, Bu. Kami enggak mau rusuh" ucap salah satu mahasiswi kepada barisan Polwan sambil berurai air mata.

BEM UNJ sempat ditawari uang agar tak demo

Puluhan mahasiswa yang akan menggelar unjuk rasa terkait Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perppu) KPK, mulai berdatangan. Mereka mulai mendekati Istana Negara Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019) (Kompas.com/Muhamad Isa Bustomi)

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Abdul Basit mengaku sempat ditawari sejumlah uang agar tak turun ke jalan berdemonstrasi menuntut penerbitan Perppu terkait UU KPK hasil revisi.

"Kalau untuk itu (ditawari uang) banyak banget mas, terkait dengan menjanjikan sesuatu lah untuk kita tidak aksi. Banyak banget," kata Abdul Basit saat menggelar unjuk rasa di Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019).

Abdul Basit enggan mengatakan siapa yang memberikan penawaran kepadanya.

Tetapi yang jelas, kata Abdul Basit, ada salah satu orang yang menghubungi bahkan mendatanginya dan ketua BEM lain untuk meminta agar tak menggelar aksi.

"(Tawaran uang) minggu-minggu ini. Ketika ada isu mulai ada aksi di tanggal 20 Oktober 2019," tutur Abdul Basit.

Namun, sebagai pemimpin mahasiswa di UNJ, Abdul Basit pun mengaku secara tegas menolak tawaran tersebut.

Ia mengaku konsisten untuk melakukan unjuk rasa selama tuntutan mereka belum direalisasikan.

"Tapi kami konsisten, tujuan kami untuk memperlihatkan bahwa kami tidak sama sekali ditunggangi," kata dia. (Muhammad Isa Bustomi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: BEM UNJ Sempat Ditawari Uang agar Tak Gelar Unjuk Rasa

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini