TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Paskaleo Anestio Telaumbanua dan Christiano Arthur Immanuel Rumahorbo tewas tenggelam di Sungai Gajeboh, Desa Kanekes, Leuwidamar, Lebak, Banten, Jumat (25/10/2019) dua hari lalu.
Kedua jenazah murid SMP Budhaya III Santo Agustinus itu dimakamkan di di TPU Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Minggu (27/10/2019).
"Kita gali dari jam tujuh pagi tadi. Kita tahunya ini makam untuk anak sekolah yang meninggal karena tenggelam di Banten kemarin," Ahmad kata di Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (27/10/2019).
Merujuk surat tugas penggalian makam yang diterima pengelola TPU Pondok Kelapa, jenazah Paskaleo rencananya dimakamkan pukul 15.00 WIB.
Sementara jenazah Christiano yang letaknya sekitar 100 meter dari makam Paskaleo rencananya dimakamkan pukul 13.00 WIB.
"Tapi kalau masih anak-anak seperti ini bisanya pemakamannya lebih cepat dari jadwal. Mungkin bisa lebih cepat dari perencanaan pemakamannya," ujarnya.
Pantauan TribunJakarta.com, hingga pukul 09.45 WIB tempat peristirahatan terakhir bagi Paskaleo dan Chistiano masih digali petugas.
Namun belum nampak kehadiran pihak keluarga atau teman kedua bocah malang yang tewas tenggelam bersama tiga temannya di Sungai Gajeboh.
Mereka yakni Malvin Reizen Alvino, Moses Imanuel Baskoro, Syahrul Ramadhan yang juga tercatat sebagai murid SMP Budhaya III Santo Agustinus.
Orangtua Murid Rasakan Anaknya Gemetar saat Cerita di Telepon
5 siswa tewas saat berenang di Sungai Ciujung, Kampung Gajeboh, Desa Kenekes, Kecamatan Leuwidamat, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (25/10/2019).
Mereka adalah siswa rombongan SMP Bhudaya III Santo Agustinus Jakarta yang sedang melakukan study tour.
Para korban adalah Moses Imanuel Baskoro, Sahrul Ramadhan, Paskaleo Anesho Telaumbanua, Christiano Arthur Immanuel Rumahorboro, dan Malvin Reizen Alvino.
• Status KTP PA Masih Pelajar, Sosok Pemesan Layanan Si Publik Figur Dibongkar Polisi
Korban dan 120 siswa lainnya memang sedang mengikuti acara study tour di Kawasan Wisata Adat Banten.