Kemudian, Yanti pun menanyakan maksud dari Rendy meminta minyak kayu putih, dan alangkah terkejutnya Yanti ketika Rendy menunjukan telunjuk tangan kanannya.
"Dia bilang katanya habis dipatuk ular, sambil lihatin telunjuknya yang berdarah-darah," ujar Yanti.
Ketika itu, Yanti mengatakan kondisi wajah Rendy mulai terlihat pucat dan suhu badannya pun sangat panas.
Panik melihat kondisi Rendy, Yanti pun segera mengikat jari telunjuk Rendy yang dipatuk ular guna mencegah bisa menjalar keseluruh bagian tubuhnya.
"Saya langsung ikat pakai karet telunjuknya, biar bisanya gak menyebar. Baru saya telfon budenya," bebernya.
Tak lama kemudian, bude dari Rendy pun datang bersama tetangganya yang lain, dan melarikan Rendy ke Puskesmas hingga beberapa rumah sakit, sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Universitas Indonesia.
Yanti menjelaskan, ular king kobra tersebur merupakan ular peliharaan Rendy sendiri, yang dibeli sejak sekiranya seminggu yang lalu.
"Itu ularnya tuh punya dia sendiri, beli online kalau gak salah. Memang suka ular anaknya, hewan reptil lah gitu. Waktu itu juga melihara sanca," kata Yanti.
Ketika kejadian, Yanti mengatakan Rendy diduga sedang memberikan minum pada ular peliharaannya tersebut.
"Pas kejadian katanya lagi ngasih minum ular, tapi gak tahu kenapa tiba-tiba matuk. Mungkin belum jinak atau apa saya gak tahu juga," katanya.
Terakhir, Yanti mengatakan saat ini ular tersebut sudah dibawa oleh rekan almarhum.
"Ularnya sudah dibawa sama temannya Rendy. Ukurannya lumayan, satu meter mah ada itu. Saya kalau lihat dia lagi mainin ular juga takut, sudah saya larang, malah saya suruh pelihara ayam," pungkasnya.
Firasat Budenya
Nasib malang menimpa seorang remaja asal Kota Depok bernama Rendy Arga Yudha (18), Minggu (10/11/2019) pagi dirinya menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Universitas Indonesia (UI).