TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko mengklaim pembongkaran bangunan liar di kawasan Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara berjalan damai.
Sigit menampik jika pembongkaran itu tuai penolakan hingga berujung ricuh.
"Nggak lah. Nggak ada. Damai, sampai saat ini pun damai," ucap Sigit saat ditemui di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2019).
Baca: Wali Kota Jakut: Kita Cuma Bantu, Warga Bongkar Bangunannya Sendiri
Bukan menolak, Sigit mengklaim warga yang terdampak pembongkaran justru sukarela membongkar sendiri bangunan mereka. Pihak Pemkot Jakarta Utara hanya sebatas supporting saja.
Soal adanya penolakan dari sejumlah warga, ia menyebut hal itu datang dari pihak provokator.
Kata Sigit, mereka sama sekali bukan warga yang terdampak langsung pembongkaran bangunan liar tersebut.
"Iya (provokator) dan bukan warga. mereka hanya katakan pendamping," ujarnya.
Baca: Camat Tambora : Bagaimana Mau ada MCK di Rumahnya, Bangunannya Saja Cuma 3x3
Diberitakan sebelumnya, pembongkaran bangunan liar di Jalan Agung Perkasa VIII yang melintasi Kelurahan Sunter Agung dan Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, diwarnai kericuhan, Kamis (14/11/2019).
Warga pemilik bangunan liar menolak digusur sehingga bersitegang dengan aparat Satpol PP di lokasi.
Dari rekaman video yang beredar, terlihat bahwa pembongkaran tak berjalan secara kondusif. Di tengah-tengah pembongkaran, tampak warga sempat dorong-dorongan dengan Satpol PP.