Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala mengucapkan bela sungkawa atas kejadian tersebut.
"Seluruh karyawan, Wings Air mengucapkan rasa duka yang mendalam dan menyampaikan turut prihatin atas kejadian tersebut," kata Danang dalam keterangan tertulisnya Rabu (20/11/2019) malam.
Namun, Danang tidak menyinggung soal isu pemecatan NA yang diduga menjadi penyebab NA mengakhiri hidupnya.
Danang hanya mengatakan bahwa penerapan aturan kerja, kedisiplinan dan pelaksanaan standar operasional prosedur berlaku kepada semua awak pesawat, dalam hal ini awak kokpit.
"Hal ini sudah sesuai ketentuan dalam memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan atau safety first," kata Danang.
Danang menuturkan, Wings Air sudah mengimplementasikan program pembinaan kepada seluruh karyawan, termasuk awak pesawat.
Kebijakan itu berfungsi dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, integritas dan berkarakter baik, sebagai upaya peningkatan kinerja tinggi.
Selain itu, kata dia, Wings Air juga sudah melakukan pembinaan secara bertahap kepada awak kokpit yang melakukan tindakan indisipliner.
"Apabila dalam fase pembinaan, karyawan atau awak kokpit tidak memenuhi kualifikasi atau hasil yang diharapkan, maka perusahaan akan memberikan penindakan dan keputusan sesuai aturan," kata Danang.
Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya kopilot maskapai Wings Air berinisial NA (27) ditemukan tewas gantung diri di kamar kostnya Senin (18/11/2019) malam.
Jasad NA ditemukan oleh adiknya Pukul 19.00 WIB di indekost kawasan Kalideres, Jakarta Barat.
Kapolsek Kalideres, AKP Indra Maulana menduga NA melakukan bunuh diri.
"Adiknya itu ketika pulang kerja mendapatkan telepon dari kakak pertama yang ada di Solo bahwa korban tidak bisa dihubungi"
"Kebetulan adiknya ini satu kost, cuma beda lantai aja makanya dia cek," kata Indra saat dikofirmasi, Rabu (20/11/2019).