Nyatanya, warga merasa dibohongi lantaran pada Kamis (14/11/2019) lalu, puluhan bangunan liar yang mereka miliki di jalan tersebut dibongkar petugas dari Pemkot Jakarta Utara.
Seorang warga, Ardi (22) mengatakan bahwa pada saat Anies maju sebagai calon gubernur 2017 lalu, warga yang tinggal di Jalan Sunter Agung Perkasa 8 sepenuhnya memberikan dukungan.
Warga tergiur dengan janji Anies yang tak akan melakukan penggusuran.
"Waktu kampanye dulu semua warga Madura, khususnya di sini dan di luar sana pengen bapak Anies jadi Gubernur, tapi ini kenapa digusur," kata Ardi kepada TribunJakarta.com, Minggu (17/11/2019).
Warga lainnya, May (40) mengaku dukungan penuh terhadap Anies diberikan saat Pilkada 2017 lalu.
Bahkan, dikatakan May, warga setempat rutin menggelar pengajian yang bertujuan mendoakan Anies agar jadi gubernur.
"Tiap malam jumat ada yasinan, Pak Anies dihajatin lah, nggak tahunya malah ditindas rakyat kecil," keluh May.
Kenyataan bahwa lapak barang bekas tempat usaha dan tempat tinggalnya telah dibongkar membuat May makin sakit hati.
Ia menganggap telah dibohongi dan tak diperlakukan secara manusiawi.
"Saya doain Pak Anies biar jadi gubernur, nggak tahunya dibohongin kayak binatang," ucapnya.