"Misalnya kita jadi tahu kalau jempol korban sempat diikat sebelumnya oleh para pelaku agar tidak kabur," kata Khoiri.
Setelah dari Rawa Buaya, Alfian dibawa menggunakan sepeda motor ke Jalan Lingkar Luar Barat, Duri Kosambi dan diturunkan dekat bangunan ruko kosong persis samping Hotel Couleur.
Baca: Aksi Curanmor Bermodus Penumpang Ojol di Cengkareng Terekam CCTV
Saat berada di lokasi ini, Alfian mengalami kekerasan dan pengeroyokan yang dilakukan 8 tersangka.
Dengan sadis, tersangka memukul Alfian dengan keramik dan lampu neon.
Tak sampai di situ, Alfian juga sempat dicekik menggunakan tali rafia.
Setelah mengeroyok, para tersangka itu meninggalkan Alfian.
Masyarakat yang melihat Alfian, sempat membantu membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng.
Namun, nyawa Alfian tidak dapat tertolong sesampainya di rumah sakit.
"Hari ini ada 30 adegan rekon, dari rekontruksi tersebut bisa tergambar betul fakta meninggalnya korban Moncos, hal yang tidak terlihat jadi terang," ujar Khoiri.
Menurutnya, motif para tersangka yang tega mengeroyok sampai menghabisi nyawa Alfian dikarenakan persoalan salah paham.
"Kemungkinan mereka salah target, seharusnya bukan korban yang dikeroyok, jadi motif masih abu-abu," kata Khoiri.
Kedelapan tersangka yang terlibat pengeroyokan Alfian adalah Riki (DPO), Vijay (DPO), Iwan Salim (botak), Rudy Tjong, Wahyudin, Mulyanto alias Petrik, Budiman dan Hirwan.
Dikutip dari Jakarta.tribunnews.com, pelaku menduga korban adalah informan yang kerap melaporkan ulah mereka kepada orang lain.
Baca: Tiga Bulan Tak Bertemu Istri, Tukang Cilor di Cengkareng Nekat Cabuli 3 Bocah
"Masih berubah-ubah keterangannya, tapi yang awal kita dapatkan boleh saya bilang ada salah sasaran, diduga sebagai informan kita tapi sejauh ini kami belum bisa mendalami keterlibatan itu," ujar Khoiri.
Khoiri menambahkan, saat ini pihaknya juga masih memburu dua pelaku lain yang masih buron.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Wartakota.tribunnews.com) (Jakarta.tribunnews.com/Elga Hikari Putra)