Komposisinya yang sempurna sudah sesuai kebutuhan bayi.
Bayi bisa tumbuh optimal meski hanya mengonsumsi ASI di beberapa bulan kehidupannya ini.
Mulai usia 6 bulan, si kecil mulai mendapat Makanan Pendamping ASI (MPASI).
Seiring bertambahnya usia bayi, bartambah pula kebutuhan gizinya.
Ya, MPASI mulai diberikan lantaran energi dan nutrien/ zat gizi yang didapat dari ASI tak mencukupi lagi kebutuhannya secara terus-menerus.
Jadi, MPASI diberikan untuk memenuhi kebutuhan zat gizinya yang meningkat untuk pertumbuhan dan aktivitasnya.
Selain itu, MPASI juga melatih pencernaan bayi agar mampu mencerna makanan yang padat.
Nah, pada usia ini sistem pencernaan sudah cukup matang untuk mencerna berbagai makanan.
Dengan kata lain, sistem pencernaan bayi sudah lebih siap untuk menerima makanan selain ASI.
Sebaiknya pemberian MPASI tidak terlalu cepat/dini atau pun tidak terlambat sesuai dengan kesiapannya yaitu di usia 6 bulan.
Kenapa begitu? Ada risiko yang bisa terjadi, misalnya bila terlalu dini kemungkinan mengalami infeksi karena ketidaksiapan sistem pencernaan.
Selain itu, risiko diare lantaran makanan tak sehigienis ASI.
“Sebaliknya, bila pemberian MPASI terlambat, anak tak bisa mengunyah sempurna dan dia akan ngemut ketika makan”, ujar pakar gizi klinis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr Fiastuti Witjaksono MS, SpG(K).
Risiko lainnya, bila kebutuhan si kecil akan energi dan zat gizi tak terpenuhi dengan baik, maka dia berisiko mengalami malnutrisi dan defisiensi mikronutrien.
Bila kondisi ini terus terakumulasi akan mengakibatkan bayi menjadi pendek, pertumbuhan terhambat bahkan gagal tumbuh (growth faltering).
Penulis: Rr Dewi Kartika H
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Bayi 40 Hari di Kebon Jeruk Tewas Disuapi Pisang oleh Ibu Kandung, Pihak RS Beberkan Hasil Visum