TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah melakukan latihan selama 1 bulan di PMPP Sentul, Bogor, Jawa Barat, Pasukan Garuda Unifil 2019 akan diberangkatkan ke Lebanon.
“Setelah kita melakukan persiapan-persiapan, hari ini kita melaksanakan upacara pelepasan kontingen Garuda Unifil Lebanon 2019 oleh Panglima TNI yang diwakili Kasum TNI,” ungkap Komandan Satgas Kontingen Garuda Unifil, Kolonel Inf Setyo Wibowo usai upacara pelepasan pasukan Garuda ke Lebanon di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (16/12/2019).
Jika tidak ada halangan, diakui Setyo Wibowo tanggal 18 Desember 2019 kontingen Garuda yang berjumlah sekitar 1.234 personel berangkat ke Lebanon.
“Ya mudah-mudahan kalau tidak ada halangan pada tanggal 18 Desember 2019 ini kontingen Garuda yang berjumlah 1.234 personel akan berangkat ke Lebanon,” tutur Setyo Wibowo seraya menambahkan, kontingen yang dipimpinnya berasal dari personel TNI AD, TNI Al, dan TNI AU, yang tersebar di seluruh Indonesia.
Setyo berharap tugas misi perdamaian dunia di Lebanon yang akan berlangsung selama satu tahun itu bisa berjalan dengan maksimal dan dapat memberikan hal yang terbaik bagi bangsa dan negara.
“Sehingga merah putih di sana bisa dapat berkibar dan kita dapat kembali ke Tanah Air dengan sukses, tidak kurang satu apa pun,” selorohnya.
Setyo Wibowo pun memohon doa restu rakyat Indonesia agar dapat menjalankan tugas misi perdamaian dunia dengan baik, lancar, aman, dan berhasil.
“Hingga nanti kami dapat memberikan nama harum bangsa Indonesia di dunia internasional,” ujar Setyo Wibowo.
Seperti diketahui, 1.234 personel yang akan berangkat ke Lebanon terbagi dalam delapan Satgas terdiri dari FHQSU, FPC, MPU, CIMIC, MCOU, Level Two Hospital, MTF (Maritime Task Force) dan Satgas Indobatt Yon Mekanis XXIII-N UNIFIL.
Di antaranya terdapat 61 prajurit wanita TNI yang akan melaksanakan tugas-tugas sesuai bidang keahlian masing-masing, bahwa segala sesuatu yang kalian kerjakan di tempat tugas nanti akan menjadi cerminan TNI dan negara Indonesia dihadapan masyarakat internasional serta militer negara lain.