Ia pun berharap agar ibukota Jakarta lebih maju dibandingkan Kota Surabaya dan Gubernur Anies harus banyak belajar dari Walikota Surabaya Risma dalam membangun kota agar lebih nyaman bagi warganya.
“Pak Anies harus lebih banyak belajar dengan bu Risma, kurangilah dalam beretorika dan berkata kata. Apa yang dilakukan ibu Risma untuk Kota Surabaya sangat luar biasa bagusnya. Ibu Risma seorang pemimpin yang dapat menyelesaikan permasalahan dengan cepat, dan dapat mengambil keputusan dengan bijak, mempunyai penguasaan manajemen knowledge yang baik. Terbukti pada saat menemani kita, beliau bisa memaparkan segala yang terkait dengan pelayanan di Mall UPTSA dengan gamblang dan jelas. Dan itu harus di contoh Pak Anies," pungkasnya.
Dalam kunjungan tersebut, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini secara spesial menyapa warga Jakarta Barat, dan berpesan jika terdapat masalah terkait ibukota jangan segan-segan untuk melaporkannya kepada Kenneth satu satunya wakil dari Jakarta Barat yang duduk di Komisi D DPRD DKI Jakarta.
“Kita berusaha bekerja keras dengan sepenuhnya hanya untuk kepentingan masyarakat, oleh karena itu warga Jakarta Barat jika ada masalah bisa langsung menghubungi Mas Kenneth sebagai wakil dari Jakarta Barat, saya yakin Mas Kenneth bisa menyelesaikannya dengan baik,” kata Risma didampingi Hardiyanto Kenneth.
Perlu diketahui sebelumnya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemkot Surabaya 2019, sebesar Rp9,5 triliun.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pun berhasil melakukan penghematan dalam pengelolaan APBD hingga 29 persen.
Dan seluruh pengelolaan keuangan di Surabaya yang menggunakan teknologi, terbukti malah bisa menciptakan penghematan.
Berbeda dengan APBD Jakarta 2019 yang menelan angka Rp89,8 triliun.
Sementara Jumlah penduduk Surabaya sekitar 3,3 juta orang dengan satu walikota.
Sedangkan Jakarta sekitar 12 juta penduduk dengan satu gubernur, lima walikota.
Dalam anggaran tersebut, Risma mampu membuat lebih dari 250 kilometer jalan baru, dan juga membangun saluran pengairan menjadi basis utama pembuatan saluran drainaise, yang diatasnya dapat digunakan sebagai jalan, saluran yang dibuat sangat besar dengan ketinggian 6 meter hingga 7 meter, lalu pedestrian di tata atasnya dengan bahan granit yang kokoh dan kuat.
Dan juga ada sekitar 1.400 perpustakaan baru. Dalam hitungan kasarnya, dalam satu tahun rata-rata dapat terbangun 100-110 sekolah baru.
Tak hanya itu, dalam setahun terbangun 70 taman dan 70 lapangan olahraga, penataan kali bersih di pinggiran, mengatasi kodrat sebagai tempat hilir banjir kiriman degan aksi penanganan konkret berupa penataan dari hulu/sumber banjir.
Selain itu, Pemkot Surabaya juga memberikan pekerjaan untuk difabel dan orang buta dengan besar gaji di atas UMK, memberikan 35 ribu orang makanan gratis, untuk anak yatim, lansia, miskin, pengalokasian rumah susun harga sewa sekitar 10 ribu hingga 80 ribu plus perlindungan sosial, layanan pendidikan tanpa diskriminasi, layanan kesehatan yang menyeluruh, E-raport anak sekolah.
Lalu, kinerja aparatur pemerintahan daerah kota besar Surabaya ditempuh degan reformasi birokrasi yang ketat.
Mengusung orientasi keteladanan, berkinerja terintegrasi, penguasaan regulasi, detailing eksekusi, turba intensif dan mentalitas melayani.
Senantiasa menciptakan perumusan perencanaan yang strategik, pelaksanaannya yang apik dan evaluasi yang ciamik berkesinambungan.