TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jembatan di Hutan Kota Kemayoran ambruk pada Minggu (23/12/2019).
Diketahui, jembatan itu ambruk hanya sehari setelah diresmikan Kementerian Sekretariat Negara.
Baca: Cerita Sopir Bajaj Terkait Detik-detik Menara Pemancar Roboh di Radio Dalam
Menurut Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama menyebutkan, pengerjaan jembatan senilai Rp 5 miliar itu sebenarnya belum selesai.
"Itu belum selesai sih memang (pekerjaannya). Belum difungsikan. Belum dibayar juga itu," kata Setya saat dihubungi, Senin (23/12/2019).
Setya menegaskan bahwa pihak kontraktor harus bertanggung jawab atas robohnya jembatan itu.
Namun saat ditanya siapa kontraktor proyek itu, Setya mengaku lupa.
"Bisa dikerjakan ulang atau dihentikan, dia (kontraktor) membayar kembali ke negara," ujar dia.
Setya pun meminta ambruknya jembatan ini ditanyakan langsung kepada Direktur Utama Pusat Pengelola Kemayoran.
"Langsung saja ke dirutnya ya," kata dia.
Pantauan Kompas.com pada Senin (23/12/2019) siang, Hutan Kota Kemayoran itu ditutup untuk umum setelah jembatan hutan itu roboh.
Pagar masuk ke Hutan Kota Kemayoran itu pun ditutup oleh terpal putih.
Sehingga awak media dan masyrakat tak bisa masuk.
Kondisi jembatan lengkung berwarna kuning yang roboh itu pun tampak belum diperbaiki.
Jembatan kuning instagramable ini sebagai penghubung danau yang ada di Hutan Kemayoran itu masih terlihat tenggelam.
Baca: Kecelakaan Maut di Cibitung, Firmansyah Baru Tahu Kabar Kematian 7 Saudaranya dari Facebook
Direktur Utama Pusat Pengelola Kemayoran, Medi Kristianto, melalui keterangan tertulis, menyatakan masih menyelidiki penyebab robohnya jembatan.
"Masih kami dalami penyebab robohnya jembatan. Kami telah memanggil dan bertemu dengan pihak kontraktor, konsultan perencana, dan konsultan pengawas pembangunan jembatan untuk menyelidikinya," ujar dia.
Penulis: Ihsanuddin
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Setneg Angkat Bicara soal Ambruknya Jembatan Hutan Kota Kemayoran