TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Abdul Rochim terdaftar sebagai pemilik mobil mewah Lamborghini Gallardo berpelat nomor B 27 AYR.
Padahal, pria berusia 46 tahun itu hanya berpenghasilan Rp 2,2 juta per bulan dari profesinya sebagai buruh toko kue.
"Boro-boro mobil, motor saja nggak punya. Naik sepeda saja saya nggak bisa," ujar Rochim saat ditemui di rumahnya di Jalan Cipulir 1, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (27/12/2019).
Dengan gaji diterimanya per bulan, Rohim mengakui membeli mobil Lamborghini adalah sesuatu yang mustahil.
Meski begitu, ia selalu merasa bersyukur dengan apa yang dimiliki sekarang.
"Kami mah cukup-cukupin saja. Kita nyari berkahnya kalau kerja. Yang namanya manusia nggak ada cukupnya kan. Yang penting kerja halal," katanya.
Ia memang memiliki usaha sampingan di rumahnya.
Ia berjualan donat dengam cara menitip di sejumlah warung.
Rohim sendiri yang membuat donat itu. Ia rela bangun pukul 01.00 dini hari untuk membuat donat.
Baca: Gara-gara Nama Ayahnya Dicatut sebagai Pemilik Lamborghini, Anak Abdul Rochim Tak Dapat KJP 2 Tahun
Baca: Pemilik Lamborghini Todongkan Senpi ke Anak SMA: Pakai Nopol Palsu dan Koleksi Satwa Dilindungi
Baca: Pengemudi Lamborghini Todong Pistol ke Pelajar SMA Gara-gara Dengar Celetukan Mobil Bos Nih
"Iya jam 01.00 pagi tuh. Habis itu saya keliling ke warung-warung," tutur Rohim.
Pria asli Betawi itu bekerja di toko kue AHA di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Ia sudah bekerja di tempat itu 25 tahun lalu. Namun, dalam perjalanannya, Rohim ternyata pernah di PHK.
"Tahun 1998 sempat tutup karena kerusuhan. Itu saya di PHK, dan dapat pesangon Rp 19 juta. Saya buat modal nikah. Balik lagi ke AHA tahun 2005 sampai sekarang," ujar Rohim.
Menyoal pencatutan namanya untuk mobil Lamborghini, Rohim membenarkan peristiwa itu terjadi pada 2013 silam.