TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banjir yang melanda Kompleks Pondok Bahar Permai, Karang Tengah, Kota Tangerang, sudah surut di sebagian rukun warga (RW). Beberapa kawasan tersebut sudah tak terendam oleh air lagi, Jumat (3/1/2020).
Namun, warga setempat masih mengeluhkan padamnya listrik dan kesulitan untuk mengakses air bersih lantaran air PAM mati.
"Kompleks Pondok Bahar Permai disebagian RW sudah surut banjirnya. Tapi listrik mati, dan air PAM mati. Warga tidak bisa membersihkan rumah pasca banjir," ujar Idham Anhari, salah satu warga di kompleks tersebut kepada Tribunnews.com, Jumat (3/1/2020).
Baca: Kisah Korban Banjir Kampung Pulo, Teringat Adik yang Meninggal Terseret Arus hingga Sakit Vertigo
Idham juga menyayangkan kurang responsifnya pemerintah kota Tangerang dan juga Banten dalam menanggulangi musibah banjir ini.
Pasalnya, hingga saat ini Idham tak menjumpai adanya bala bantuan yang disalurkan kepada warga di sekitar kediamannya.
Baca: Ibu Kota Negara Baru Dijamin Bebas Banjir, Ini Penjelasan Menteri Basuki
"Sayangnya Pemkot Tangerang dan Banten kurang responsif," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, hujan yang terus mengguyur wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sedari Selasa (31/12) mengakibatkan banjir di hampir seluruh kawasan Jabodetabek.
Salah satu kawasan yang terdampak banjir hingga saat ini, Kamis (2/1/2020) adalah Kompleks Pondok Bahar Permai, Karang Tengah, Kota Tangerang.
Idham Anhari, salah satu penghuni kawasan tersebut, mengatakan banjir merendam enam rukun warga (RW) di sekitar kediamannya.
"Wilayah RW yang terendam cukup banyak, ada enam RW di Kompleks Pondok Bahar Permai," ujar Idham, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (2/1/2020).
Idham mengatakan ketinggian air di kawasan tersebut bervariasi. Ketinggian air terendah seukuran paha orang dewasa. Sementara yang tertinggi seukuran dada orang dewasa.
Tak hanya terendam banjir, Idham menyebut aliran listrik pun telah padam akibat banjir tersebut. "Dari Selasa pukul 07.30 WIB sampai sekarang, (listrik) masih (padam)," kata dia.
Lebih lanjut, Idham mengatakan belum ada bantuan atau evakuasi dari pemerintah yang hadir mendatangi kawasan tempatnya tinggal. "Belum ada (bantuan). Belum tahu juga (yang butuh evakuasi), karena luas kompleksnya," tandasnya.