Baca tanpa iklan
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Komjen Pol Gatot Eddy Pramono dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono memberikan bantuan berupa satu truk sembako kepada warga di RW 01, 02, dan 03 Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur.
Sebelum menyambangi kawasan pengungsi di Kampung Pulo, Kapolda dan Pandam Jaya terlebih dulu meninjau dua titik banjir, yakni Gardu PLN di Kembangan dan di Benhil.
Kapolda Metro Gatot Eddy mengungkapkan, ihwal kunjungan ini, pada intinya TNI dan Polri hanya ingin memberikan bantuan berupa bahan pokok pada korban banjir guna mengurangi beban masyarakat yang terdampak.
Baca: Menteri PUPR Sebut Tinjauan Jokowi ke Waduk Pluit Memastikan Semua Alat Normal
Selain itu pihaknya juga sekaligus melihat kondisi para korban secara langsung, agar mengetahui dengan jelas kebutuhan apa saja yang kiranya belum terpenuhi di lokasi terdampak banjir.
"Saat ini air sudah mulai surut semoga masyarakat bisa kembali beraktivitas," kata Gatot Eddy saat meninjau lokasi banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Jumat (3/1/2020).
Baca: Panglima TNI dan Kapolri Menyapa Pengungsi Korban Banjir di Bendungan Hilir
Gatot Eddy Pramono bersama Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Eko Margiyono, saat tiba di Kampung Pulo juga sempat melihat arus air di bantaran Kali Ciliwung Kampung Melayu.
Kala itu keduanya tidak mengucapakan apapun kepada awak media.
Kemudian, keduanya secara simbolis memberikan bantuan berupa satu truk sembako berisikan ratusan kardus Indomie, selimut, beras, air mineral dan biskuit.
"Bantuan dari panglima TNI dan Kapolri ini diberikan langsung kepada semua masyarakat yang ada di Kampung Pulo," ujarnya kepada warga Kampung Pulo.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com dari lokasi, terparkir satu truk polisi membawa satu perahu karet dan tiga mobil ambulans milik TNI dan Pemprov DKI sekitaran di jalan dekat Kampung Pulo
Sementara pantauan arus lalu lintas di Jalan Jatinegara Barat, kendaran yang melintas dari arah Kampung Melayu ke arah Matraman terbilang cukup ramai.
Sebagian jalan hingga saat ini ditutup karena banyak pengungsi di Kampung Pulo yang memarkirkan kendaran atau bahkan mendirikan tenda di sepanjang jalan.