TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi D dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth menyesalkan pernyataan Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan yang menyatakan jika mal tidak ada yang tutup pasca-banjir yang menerjang daerah ibukota pada 1 Januari 2020 lalu.
Menurut Kent-sapaan akrab Hardiyanto Kenneth- Anies perlu melakukan pengecekan di sejumlah mal pasca-banjir, salah satunya Mal Taman Anggrek yang berada di Jalan Letjen S. Parman, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Juga perlu dicek Mal Cipinang di Jalan Raya Kalimalang, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Keduanya hingga saat ini belum beroperasi setelah dilanda banjir.
"Coba Pak Anies cek ke mal-mal mana yang sampai saat ini tidak beroperasi. Coba lihat ke Mal Taman Anggrek dan Mal Cipinang. Jadi ngaco kalau dia (Anies) bilang mal tidak ada yang tutup setelah banjir kemarin," kata Kent dalam keterangannya, Sabtu (11/1/2020).
Kent pun meminta kepada orang nomor satu di Jakarta itu agar tidak berbicara sembarangan jika tidak mengetahui kondisi di lapangan.
Ia merasa aneh dengan laporan yang diberikan anak buahnya terkait kondisi tersebut.
"Jadi tolong jangan berkomentar jika tidak mengetahui kondisinya seperti apa. Harus pegang data, jangan asal ngomong. Seorang pemimpin ya harus ke lapangan jangan mengandalkan informasi dari anak buah," tegasnya.
Kata Kent, hingga saat ini pihak kedua mal masih bekerjasama dengan pihak pemadam kebakaran dan PLN dalam upaya proses perbaikan akibat banjir yang menerjang kawasan tersebut dikarenakan genset yang di pakai oleh kedua mal tersebut terendam banjir.
"Sebagai contoh Mal Taman Anggrek. Gensetnya terendam banjir hasil investigasi saya dengan pihak manajemen, dan jika ingin memesan genset yang baru itu harus menunggu dalam waktu 3 bulan. Bayangkan saja dalam waktu 3 bulan mal tutup, berapa rupiah kerugian yang harus di tanggung oleh pihak mal taman anggrek?" tegasnya Anggota DPRD DKI Jakarta dari Komisi D itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, banjir yang menerjang ibukota tidak separah di daerah-daerah lainnya.
Namun, wilayah yang paling berdampak karena banjir tidak diperbincangkan.
"Coba dicek, berapa jembatan yang hilang di banyak tempat. Di Jakarta ini Alhamdulillah, gedung hilang tidak ada, rumah longsor tidak ada, jalan rusak tidak ada, betul ya?" kata Anies.
"Kantor tutup tidak ada, mal tutup tidak ada, Bundaran HI ketutup tidak ada. Itu semua tidak ada, tapi pembicaraannya tinggi. Tapi di tempat yang ada itu semua, malah tidak jadi pembicaraan," sambung Anies.