TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi D dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth menggelar inspeksi mendadak (sidak), sampah pasca-banjir di wilayah Jakarta Barat.
Sidak tersebut didampingi oleh Kepala Suku Dinas (Kasudin) Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Edy Mulyanto.
Kent, sapaan akrab Hardiyanto Kenneth, menggelar sidak sampah pasca-banjir ke daerah Rawa Buaya dan sekitarnya.
Dalam sidak tersebut, Kent meminta kepada Kasudin Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Edy Mulyanto untuk segera dapat mengangkut sampah banjir yang sudah sepekan lamanya.
"Tadi saya tanya ke Kasudin langsung soal sampah di Jakarta Barat, kapan targetnya selesai. Dia (Kasudin-red) menyanggupi akan membersihkan sampah banjir di Jakarta Barat selama seminggu," kata Kent dalam keterangannya, Senin (13/1/2020).
Politisi PDI Perjuangan itu pun mengaku khawatir dengan menumpuknya sampah pasca-banjir di setiap sudut kota Jakarta Barat. Jika hal itu dibiarkan maka akan bisa menimbulkan penyakit yang diderita setiap warga.
"Sampah kalau tidak angkut lama-lama akan menimbulkan berbagai macam penyakit, kasihan warga. Sudah tertimpa musibah banjir, terkena penyakit juga. Jadi saya minta kepada Kasudin agar dipercepat pengangkutan sampah yang berbagai macam yang sudah menumpuk," tuturnya.
Selain itu, Kent meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, agar segera menyelesaikan permasalahan pusat pembuangan sampah, yang saat ini dikeluhkan oleh petugas sampah dengan cepat.
"Harus di cari tempat pusat pembuangan sampah yang baru, jadi jangan semuanya di fokuskan ke Bantargebang yang sudah benar-benar menggunung. Coba Pak Anies, gunakan anggaran untuk kepentingan warga Jakarta dengan sebaik baiknya dan bisa mendatangkan manfaat buat Warga Jakarta," sambungnya.
Namun, Kent pun juga berharap kepada warga Jakarta, khususnya Warga Jakarta Barat, pasca-banjir yang merendam kawasan Rawa Buaya dan sekitarnya agar lebih diperhatikan lagi untuk menjaga kebersihan dan bisa membuang sampah pada tempatnya agar bencana banjir dapat teratasi dengan cepat.
"Saya berharap juga warga agar membuang sampah tidak sembarangan. Soalnya kemarin banyak sampah yang menyumbat mesin pompa air, jadi mesin tersebut tidak berfungsi dengan baik, hingga lama untuk menyurutkan air yang menggenangi permukiman warga. Saya berharap warga bisa membuang sampah pada tempatnya," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih mengatakan, pihaknya mencatat ada lebih dari 61 ribu ton sampah akibat banjir sejak 2 Januari hingga 11 Januari 2020.
"Akumulasi sampah akibat banjir di Jakarta yang dihasilkan dari 2 hingga 11 Januari, tercatat sebanyak 61.024 ton," kata Andono saat dikonfirmasi.
Menurut Andono, dalam durasi tersebut Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengumpulkan paling banyak sampah yang mencapai 11,565 ton, pada Rabu 8 Januari 2020. Kemudian, pada waktu itu pula, sampah akibat banjir sebanyak 7,1 ribu ton.
Sementara jumlah sampah yang paling sedikit dikumpulkan oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta didapatkan sehari setelah bencana banjir terjadi, yakni pada 2 Januari.
Berdasarkan data yang diterima, Dinas LH hanya mengumpulkan 3.481 ton sampah akibat banjir dari total 8.492 sampah regular yang berhasil dikumpulkan sehari pascabanjir.
Pascabanjir yang melanda Ibu Kota selama 11 hari, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa pihaknya mengangkut hampir 106 ribu ton sampah regular dan akibat banjir di awal 2020.