News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Kakek Iskandar: 15 Tahun Jatuh Bangun Hingga Dagang Tape untuk Biayai Anaknya Berobat

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Iskandar, penjual tape keliling sejak 15 tahun lalu di Bekasi, Senin (20/1/2020)

Antarkan anak ke Dinsos

Iskandar, penjual tape keliling sejak 15 tahun lalu di Bekasi, Senin (20/1/2020) (Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

Di usia yang sudah senja, Iskandar mengungkapkan sangat ingin beristirahat.

Namun, keinginannya ini masih terhalang karena ia masih memiliki tanggungan istri, Oom Komala dan satu anak yang mengalami gangguan kejiwaan, Fatah Hermawan (35) yang perlu dibiayai.

Diceritakan Iskandar, satu diantara 4 anaknya mengalami gangguan kejiwaan sejak beberapa tahun lalu.

Usai lulus Sekolah Menengah Kejuruan, Fatah hanya sempat merasakan kerja beberapa bulan saja.

Sampai klimaksnya, dokter mengatakan Fatah menderita paranoid atau gangguan mental yang diderita seseorang yang meyakini bahwa orang lain ingin membahayakan dirinya.

"Awalnya dia cuma diam aja, istilahnya bengong gitu. Sampai tiba-tiba ngamuk dan dibawa ke dokter. Nah itu katanya paranoid," katanya.

Kala itu, berbagai pengobatan terus dilakukan sampai Fatah diobati ke ustaz.

Namun, semakin hari kondisi Fatah semakin mengkhawatirkan, sampai salah seorang warga menyarankan untuk menyerahkan Fatah ke Dinas Sosial Kota Bandung.

"Sekarang gini aja hubungi kepala kampung dulu, baru ke lurah biar dia (lurah) suruh bilang babinsa untuk bawa Fatah," ujar satu diantara warga saat itu.

"Di situ kondisi anak saya bisa dibilang kayak orang gila. Makanya pas warga tahu disarankan begitu. Akhirnya saya ikuti dan anak saya dibawa Dinsos Kota Bandung," ungkapnya.

• Cara Mengecilkan Pori-pori Menggunakan 5 Bahan Alami, Jeruk Nipis hingga Lidah Buaya

• Polres Pelabuhan Tanjung Priok Bongkar Praktik Miras Oplosan di Botol Chivas Regal hingga Cointreau

Selama sebulan, Fatah mendapatkan perawatan sebelum dipulangkan kembali ke orang tuanya.

"Nah pas sebulan katanya kondisi anak saya membaik. Saya di telepon suruh jemput. Ya itu sekarang ada di rumah tapi enggak bisa ngapa-ngapain. Kayak orang mati otak aja. Nanti suaranya keras tiba-tiba," katanya.

"Akhirnya saya berpikir enggak bisa berhenti kerja. Saya masih mau obatin dia sampai sembuh dan enggak mau menyusahkan anak lainnya yang hidupnya juga pas-pasan," tambahnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini