"Bongkar lagi semua. Mungkin enggak?"
Muslim menyebut lebih baik menggunakan sistem drainase yang sudah ada namun diperbaiki ketimbang harus membongkar.
"Mungkin yang perlu kita perhatikan sekarang tetap desainnya 10 atau 25 tahunan, tapi betul-betul bekerja," usul Muslim.
"Karena warisan drainase dari sebelumnya itu banyak yang tidak normal," sambungnya.
Muslim menegaskan bahwa banjir yang terjadi di Jakarta adalah kiriman dari Bogor, sehingga termasuk tanggung jawab pemerintah pusat.
"Tapi ingat loh, ini banjir kiriman. Banjir kiriman itu yang tanggung jawab juga pemerintah pusat," kata Muslim.
"Kalau saya lihatnya begini, biarkan Pak Jokowi itu jangan diganggu lagi deh."
Muslim pun menceritakan pihaknya yang sudah bersusah payah menjaga Istana Negara agar tak terkena banjir.
Bahkan ia sampai hanya tidur dua jam demi memantau banjir.
"Saya waktu banjir terjadi saya tuh tidurnya cuma dua jam, menjaga betul istana itu tidak sampai kebanjiran," ungkap Muslim.
"Menjaga betul Pak Jokowi jangan sampai kebanjiran, itu kita jaga betul."
"Kalau Pak Jokowi sampai kebanjiran, terkurung banjir, wah (gawat)," sambungnya.
Menurut Muslim, sekarang bukanlah saat yang tepat untuk menuntut Anies Baswedan perkara banjir.
Bahkan Muslim menganggap gugatan terhadap Anies Baswedan bisa menyeret Jokowi hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Sekarang kita mau class action, menuntut Pak Anies, menuntut Pak Jokowi, menuntut Pak RK, waduh capek," ucapnya.
Berikut video lengkapnya:
(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)