"Saya enggak tahu, WA yang saya kirim, oleh mungkin Pak Taufik sibuk belum direspons sampai sekarang," ujar Sakhir.
Sakhir menyayangkan dengan konferensi pers Gerindra lantaran menciptakan kesan tidak kompak antara kedua partai itu.
Ia mengkhawatirkan dengan ketidakhadiran PKS ini membuat adanya prasangka di masyarakat.
"Kalau begini kan akhirnya sudah terjadi ya menurut saya disayangkan," ucap Sakhir.
"Jadi kesannya itu pertama PKS dan Gerindra enggak kompak jadi muncul bisa jadi dugaan-dugaan yang lain."
Kriteria Anies Baswedan
Sebelumnya, diberitakan Kompas.com, Anies Baswedan sempat mengungkapkan kriteria calon wakilnya.
Dalam wawancara pada 11 November 2019, di antara kriterianya adalah satu visi dengannya sebagai gubernur.
“Kalau menurut saya, nomor satu, dia ikut pada visi Gubernur. Karena yang menjadi calon wakil itu sekarang tidak ada satu pun yang pernah ikut kampanye,” ujr Anies Baswedan.
Selain itu, Anies Baswedan menyebut wakilnya kelak harus memiliki sikap kooperatif dan tidak membawa kepentingan lain.
“Bisa bekerja sama. Saya percaya kalau sudah pada fase ini, itu pasti fase orang-orang yang sanggup untuk kerja sama dan tegak lurus pada agenda Gubernur, jangan bawa agenda sendiri,” jelas Anies Baswedan.
Hal ini dimaksudkan agar kepemimpinan keduanya di Jakarta bisa bersinergi dan tidak terpecah.
“Kalau bawa agenda sendiri, ada deal-deal sendiri, kita tidak tahu tuh nanti seperti apa. Jadi ikut pada apa yang sudah menjadi janji gubernur," tambah Anies Baswedan.
Gerindra sempat mengajukan empat nama calon Wakil Gubernur DKI Jakarta pada akhir tahun 2019.