Ketika Novita hendak turun dari JPO, tiba-tiba perempuan itu menyerang dari arah belakang.
Perempuan itu melukai Novita menggunakan benda tajam.
"Sejujurnya enggak tahu yang dia pakai itu benda apa karena waktu diserang di bagian leher, saya engga merasa sakit sama sekali. Yang ada hanya syok dan teriak turun ke bawah," ungkap Novita.
Setibanya di bawah JPO halte, dua orang menghampiri Novita sembari menanyakan alasan dia berteriak.
Dua orang itu juga menginformasikan tentang darah yang mengalir dari leher bagian belakang Novita.
"Mendengar itu (darah mengalir dari leher), saya lebih histeris lagi dan langsung masuk apartemen tempat tinggal saya yang persis di depan Halte Olimo," ujar Novita.
Novita mengaku tak mengingat wajah perempuan yang menyerangnya.
Dia pun tak langsung melaporkan peristiwa kekerasan itu ke polisi karena dia fokus mencari bantuan untuk membersihkan luka di bagian lehernya.
"(Saya) langsung mencari bantuan teman buat mengobati. Setelah luka dibersihkan, kami ke rumah sakit terdekat dan waktu keluar lewat halte (Olimo), si pelaku sudah enggak ada di halte itu lagi," kata Novita.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelaku Penganiayaan Penumpang Transjakarta Diperiksa Kejiwaannya di RS Polri"