TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah kawasan di DKI Jakarta kembali tergenang banjir pada Sabtu (8/2/2020) akibat hujan deras mengguyur sejak Jumat (7/2/2020) petang.
Berdasarkan laporan live TMC Polda Metro Jaya, banjir terparah terjadi di underpass Kemayoran, Jakarta Pusat.
Ketinggian air di kawasan tersebut mencapai lima meter.
Sementara itu, di perkampungan Cililitan, banjir sudah masuk menggenangi rumah.
Baca: Jakarta Banjir Lagi, Anies Baswedan Akui Telah Peringatkan Warga Aliran Sungai Melalui Lurah
Baca: Banjir Rendam Perumahan Rawajati, Jakarta Selatan, Berikut Foto Evakuasi Warga, Petugas Gunakan Tali
Dirangkum Tribunnews dari Twitter @TMCPoldaMetro, berikut ini 28 titik banjir di Jakarta hingga pukul 13.20 WIB:
1. Pukul 13.20 WIB: Jalan Mitra Sunter Bulever, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara ketinggian air 30cm
2. Pukul 12.46 WIB: Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara ketinggian air
3. Pukul 08.37 WIB: Jalan Letjen Suprapto, Jakarta Pusat ketinggian air 40-60cm
4. Pukul 08.32 WIB: Underpass Kemayoran, Jakarta Pusat ketinggian air 5 meter
5. Pukul 08.28 WIB: Depan KBN Cakung, Cilincing, Jakarta Utara ketinggian air 30-50cm
6. Pukul 08.30 WIB: Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara
7. Pukul 07.58 WIB: Jalan Pulo Ayang Raya, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur
8. Pukul 07.56 WIB: Depan Oak Tower, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelapa Gading, Jakarta Timur ketinggian air 20-40cm
9. Pukul 07.49 WIB: Depan Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara ketinggian air 30-40cm
10. Pukul 07.08 WIB: Kolong Semanggi, Tanah Abang, Jakarta Pusat ketinggian air 20cm
11. Pukul 07.08 WIB: Traffic Light Pintu Air, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat ketinggian air 30-40cm
12. Pukul 06.51 WIB: Terminal bus Tanjung Priok, Jakarta Utara ketinggian air 30-40cm
13. Pukul 06.50 WIB: Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara ketinggian air 20-30cm
14. Pukul 06.50 WIB: SPBU Danau Sunter Selatan, Jakarta Utara
15. Pukul 06.42 WIB: Perumahan Bukit Sawangan Indah, Kota Depok
16. Pukul 06.33 WIB: Jalan Gaya Motor, Sunter, Jakarta Utara ketinggian air 40-60cm
17. Pukul 06.22 WIB: TL Mangga Dua, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat ketinggian 10-20cm
18. Pukul 06.18 WIB: Depan Alexis, Jalan Kampung Bandan, Jakarta Utara ketinggian air 15-20cm
19. Pukul 06.13 WIB: Depan Islamic Center, Jalan Kramat Raya, Jakarta Utara ketinggian air 25-30cm
20. Pukul 06.12 WIB: Underpass Tol Cawang, Jakarta Timur ketinggian air 30cm
21. Pukul 06.02 WIB: Depan RS Husada, Jalan Mangga Besar Raya, Jakarta Pusat ketinggian air 10-15cm
22. Pukul 05.59 WIB: Jalan Bungur Raya, Jakarta Pusat ketinggian air 40-50cm
23. Pukul 05.57 WIB: Jalan Angkasa, Jakarta Pusat ketinggian air 30-60cm
24. Pukul 05.54 WIB: Depan WIKA, Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur ketinggian air 20cm
25. Pukul 05.20 WIB: Seberang Sherwood, Jalan Raya Kelapa Nias, Kelapa Gading, Jakarta Utara ketinggian air 20-30cm
26. Pukul 04.58 WIB: Jalan Cililitan Kecil 1 RT 15/07, Jakarta Timur
27. Pukul 03.59 WIB: Jalan Plumpang Semper, Jakarta Utara ketinggian air 20-30cm
28. Pukul 03.58 WIB: Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan ketinggian air 20-30 cm
Terkait keselamatan warga saat banjir, PLN terpaksa melakukan pemadaman listrik sejak Sabtu pagi pukul 07.30 WIB.
Melalui Twitter @pln_123, sebanyak 120 gardu listrik dipadamkan.
Berikut ini kawasan yang terdampak pemadaman listrik akibat banjir:
- Pasar Minggu
- Binawarga
- Kayu Putih
- Pulomas
- Cempaka Putih
- Kemayoran
- Sumur Batu
- Pulogadung
- Condet
- Tanah Rendah
- Kampung Melayu
- Teluk Permata
Sementara itu, Ketua Forum Warga Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan, memberikan tanggapannya terkait banjir yang melanda sejumlah kawasan Jakarta, Sabtu.
Dilansir Tribunnews, menurutnya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tidak bisa bekerja dan memimpin anak buah sehingga banjir kembali terjadi.
"Perilaku selalu terlambat dalam mempersiapkan banjir Jakarta ini menunjukan bahwa aparat Pemprov Jakarta tidak bisa bekerja baik."
"Tidak bekerjanya aparat pemprov itu membuktikan bahwa Gubernur Jakarta tidak bisa bekerja dan tidak bisa memimpin anak buahnya," tutur Tigor kepada Tribunnews melalui keterangan tertulis, Sabtu.
Tak hanya itu, Tigor juga menilai Anies tidak memberikan contoh yang baik.
Lebih lanjut, Tigor merasa hingga saat ini belum ada perubahan signifikan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menangani bencana banjir.
"Melihat banjir Jakarta hari ini, ternyata belum ada perubahan signifikan kesiapan Pemprov Jakarta."
"Masih saja warga Jakarta jadi korban, pemprov tetap tanpa persiapan secara baik," kata dia.
"Aparat Pemprovnya pun sama saja tidak melakukan tugas memberikan informasi peringatan dini (early warning system) dan bantuan darurat (emergency response system) secara baik," tandasnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Wahyu Gilang P)