"Kalian harus cari Anwar jangan dilepas, kemudian kalian harus bawa ke Kantor Polisi terdekat," pinta Febriansyah ke Isnaini.
Secara materil, Febriansyah mengaku merugi lantaran setengah honornya sebagai MC belum dibayarkan.
Ia menerapkan sistem uang muka 50 persen untuk jasanya sebagai MC, sementara sisanya dibayarkan langsung selesai acara.
Meski baru sebulan lebih bekerjasama, Febriansyah sudah memahami betul sifat Anwar Said yang menurutnya sangat tidak profesional.
"Saya agak bawel sama Anwar sebelum acara, karena busuknya dia."
"Saat acara berlangsung jangan harap kalian bisa menghubungi mereka," bongkar Febriansyah.
Mesi honor baru separuh yang dibayarkan, Febriansyah ikhlas memandu pesta pernikahan Isnaini dan suaminya.
"Saya jalanin saja dulu dengan klien saya. Saya sampai bilang dengan klien, 'ya sudah saya ikhlas aja, asal jadwalnya tidak berbenturan," kata dia.
Anwar Enak-enakan Tidur
Setelah pernikahannya berantakan, Isnaini bersama suami dan keluarga mengikuti saran Febriansyah untuk menemui Anwar Said di kantornya.
Amarah bercampur kecewa mengaduk perasaan mereka, setelah mendatangi kantor WO Pandamanda melihat Anwar Said baru bangun tidur.
Dengan entengnya, pria bertubuh tambun, muka brewokan, berkacamata, seolah tak bersalah dan mengajukan pertanyaan konyol.
"Ada apa ya?" begitu ucapan 'selamat datang' Anwar Said kepada Isnaini dan keluarga.
Masih terbayang beberapa jam lalu, di tengah meriahnya pesta pernikahan, sebagai raja dan ratu sehari Isnaini dan suami harus merasakan getir.