Jika hal tersebut benar adanya, maka ada potensi epidemi lebih besar dari yang saat ini terjadi.
Untuk diketahui, data per hari ini mencatat 910 orang meninggal dan 40.553 orang positif terinfeksi secara global.
"Indonesia melaporkan nol kasus, tapi mungkin sebenarnya sudah ada beberapa kasus yang tak terdeteksi," ujar ahli epidemiologi Marc Lipsitch dari Harvard T.H Chan School of Public Health, penulis pendamping dari studi terbaru yang diposting di medRxiv.
"Sementara Thailand melaporkan 25 kasus, saya pikir sebenarnya lebih banyak dari itu," imbuhnya seperti dilansir VOA News, Jumat (7/2/2020).
Hingga Senin pagi (10/2/2020), jumlah pasien yang dilaporkan terinfeksi virus corona Wuhan di Thailand sudah 32 kasus.
Kamboja yang melaporkan satu kasus juga dianggap Lipsitch sangat tidak mungkin.
Dia pun yakin, ada lebih banyak kasus yang terjadi di Kamboja.
Baca: Cegah Virus Corona, Hong Kong Mulai Karantina Siapapun yang Datang dari China
Keyainan Lipsitch itu berdasar pada penelitian yang memperkirakan jumlah rata-rata penumpang yang terbang dari Wuhan ke negara lain di seluruh dunia.
Lebih banyak penumpang dari Wuhan mungkin berarti ada lebih banyak kasus.
Tidak terdeteksi?
Menurut Lipsitch, sistem kesehatan di Indonesia dan Thailand mungkin tidak dapat mendeteksi virus corona Wuhan.
Dan hal ini dirasanya dapat menciptakan masalah di seluruh dunia.
Baca: Penanganan Corona di Natuna Bisa Rp 1 Triliun, Sri Mulyani Siapkan Dana Siaga
"Kasus yang tidak terdeteksi di negara manapun berpotensi menyebarkan epidemi di negara-negara tersebut," kata Lipsitch.