News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Paimin, Bekerja Sebagai Tukang Sampah di Jakarta, Bersyukur pada Tuhan Masih Bisa Dapat Rezeki

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paimin dan Masenah, saat ditemui di kediamannya di Jalan Masjid Khoiriyah, Makasar, Jakarta Timur

Sehingga ia banyak dipercaya warga hingga saat ini untuk membuang sampah rumah tangga.

"Saya buang sampah sama bapak aja," kata Paimin menirukan omongan warga.

Paimin dan Masenah, saat ditemui di kediamannya di Jalan Masjid Khoiriyah, Makasar, Jakarta Timur (Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

"Jadi kalau ditotal ya ada itu 200 orang yang buang sampah sama saya. Itu pun dari beberapa RT ya. Alhamdulillah mereka masih percaya sama saya dan tiap bulan rutin bayar, biasanya Rp 25 ribu, ya ada juga yang kasih Rp 50 ribu. Tergantung gimana sampahnya aja," katanya.

Dalam sebulan, penghasilan bersih Paimin berkisar Rp 700 ribu sampai Rp 1 juta.

"Kalau penghasilan bersih ya enggak nentu ya. Karena kan saya juga ngebagi supir sama kenek sampah. Mereka tiap hari juga bantuin saya angkutin sampah ke dalam truk," katanya.

Kendati demikian, Paimin sebenarnya memiliki kisah pilu.

Dibalik upahnya tersebut, ia masih harus menjadi tulang punggung untuk ke-3 anaknya.

Tak sampai di situ, ia juga menanggung biaya makan cucu serta cicitnya.

"Di sini itu kita tinggal bareng-bareng. Makanya istri saya, Masenah (73) selalu masak untuk semua. Habis dapat uang selalu dibelikan beras yang karungan besar. Yang penting keluarga saya masih bisa makan aja. Saya enggak mikirin diri saya sendiri," katanya.

"Saya cuma berdoa supaya anak, cucu saya punya kerjaan yang baik. Sebab selama ini, mereka membantu biaya juga sekedarnya aja. Contohnya seperti anak saya yang kedua, Ade kan jualan sayur. Jadi lauknya dibantu dia tiap hari," jelasnya.

Anak sakit kanker kulit

Cobaan demi cobaan terus dirasakannya.

Dikala penderitaan menjadi tulang punggung keluarga belum usai, kini ia mendapati kenyataan anak pertamanya, Didi menderita Kanker Kulit.

"Ditambah anak pertama saya enggak kerja, dia sakit kanker kulit. Itu baru ketahuannya 2 tahun belakangan ini. Makanya biaya dia dan anak-anaknya saya yang tanggung," katanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini