Selain itu, Paimin juga membantu biaya pengobatan Didi sebesar Rp 100 ribu tiap dua hari sekali.
"Alhamdulillahnya rezeki saya ada aja. Kadang ada orang di jalan kasih saya uang. Jadi saya dahulukan buat Didi. Biar pun dia pakai BPJS tapi kalau perban, obat merah dan air infusannya habis, pasti beli sendiri. Sebab kan benjolan seperti bisul itu harus dibersihkan setiap hari," ungkapnya.
• Kepala Puskesmas Jombang Sebut Warga Rawa Lele Ciputat Terserang Radang Sendi
"Makanya biarpun saya ribut lelah, tetap saya lakoni kerja begini. Kalau saya enggak nyari uang, saya enggak tahu mereka (anak, cucu, cicit) mau makan apa," ujarnya.
Saat ini, Paimin hanya berdoa agar kehidupan cucu dan cicitnya jauh lebih baik darinya dan orang tua mereka.
Sehingga kehidupan keluarga Paimin bisa jauh lebih baik dari ini ketika cucu dan cicitnya sukses di masa depan.
"Doa saya supaya mereka pada sukses. Biar bisa merubah nasib keluarga. Saya ikhlas di usia segini masih jadi tulang punggung, yang penting cucu, cicit saya ada yang sukses," tandasnya.