Warga setempat, Fatiah (50) mengatakan air mulai menjamah permukiman warga sekira pukul 11.30 WIB dan hingga kini ketinggian terus naik.
Meski pagi hari tadi banjir yang merendam permukiman warga surut, tak sampai 3 jam Ciliwung meluap air mencapai ketinggian 50 sentimeter.
Ketinggian tersebut dipastikan terus bertambah karena debit air kiriman dari Bogor dan Depok belum sepenuhnya tiba di Jakarta.
"Semakin naik airnya, enggak tahu nanti sampai berapa tinggi. Tergantung di Bogor sama Depok hujan lagi atau enggak," ujarnya.
Untuk sekarang Fatiah menuturkan belum ada warga RW 02 yang mengungsi karena Kali Ciliwung kembali meluap.
Namun warga sudah bersiap memindahkan kendaraan bermotor dan perabot rumahnya ke tempat lebih tinggi agar terendam.
"Makin sore ya air makin naik, kalau di rumah warga yang agak lebih dekat kali bisa 70 sentimeter tingginya. Tapi enggak ada warga yang mengungsi," tuturnya.
Pantauan wartawan TribunJakarta.com pukul 15.45 WIB ketinggian air yang merendam permukiman warga sudah berkisar 70 sentimeter.
Warga yang tadinya memindahkan motor ke depan gang kembali harus memindahkan kendaraannya ke tempat lebih tinggi.
10 ribu warga terdampak banjir di Jakarta
DKI Jakarta dan sekitarnya diguyur hujan dengan curah hujan cukup tinggi pada Minggu (23/2/2020) malam hingga Senin (24/2/2020) dini hari.
Curah hujan tinggi mengakibatkan beberapa wilayah tergenang.
Setidaknya, berdasarkan data banjir Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD DKI pada Senin (24/2/2020) pukul 6.00 WIB, 2.393 dari 682 kelompok keluarga terpaksa tinggal sementara di 25 lokasi pengungsian.
Jakarta Utara dan Jakarta Timur jadi dua wilayah yang paling besar terdampak.