TRIBUNNEWS.COM - Hujan deras yang terjadi sejak Selasa (25/2/2020) dini hari, mengakibatkan sejumlah wilayah di DKI Jakarta kembali terendam banjir.
Banjir yang kembali menggenangi Jakarta membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menjadi sorotan.
Terkait dengan hal itu, politisi Partai PSI Guntur Romli turut angkat bicara.
Dalam hal ini, Guntur Romli mengaitkan soal banjir di Jakarta dengan pendidikan politik.
Hal tersebut diungkapkan Guntur Romli dalam sebuah tayangan yang diunggah di kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (26/2/2020).
"Pasti sisi banjir juga disebutkan ada sisi politik di situ dan tentu saja terkait dengan figur Pak Anies Baswedan," ungkap Guntur Romli.
Menurutnya, kegagalan Anies dalam mengatasi dan menanggulangi banjir dapat menjadi pembelajaran pendidikan politik bagi warga Jakarta dan masyarakat Indonesia.
"Menurut saya, kegagalan Pak Anies mengatasi penanggulangan banjir, bisa menjadi pendidikan politik yang baik bagi warga Jakarta dan warga Indonesia,"
"Bahwa dalam Pilkada DKI tahun 2016-2017 yang sering didiskusikan, yang dipertanyakan bukan kapabilitas, kemampuan seorang memimpin dan mengatasi banjir tapi adalah isu-isu SARA," terangnya.
Guntur Romli mengatakan, pihaknya telah memprediksi sejak awal soal kegagalan penanganan banjir di masa pimpinan Anies.
"Ketika seseorang dipilih atas politik ayat maka ketika gagal mengatasi banjir itu sudah kami prediksi sejak mula," terangnya.
Kemudian Guntur Romli mengaitkan banjir yang terjadi di DKI Jakarta dengan kinerja Anies dengan mengambil contoh meme yang beredar di media sosial.
Baca: Rahmat HS Puji Gubernur DKI Anies Baswedan Tangani Banjir & Beri Nilai 9, Ahok justru Kalah Jauh
Baca: Romo Benny: Menyelesaikan Banjir Jakarta Dibutuhkan Pemimpin yang Rendah Hati dan Mau Koordinasi
"Makanya meme di media sosial itu yang ramai, banjir tidak hanya disebabkan oleh buang sampah sembarangan tapi juga memilih gubernur sembarangan."
"Ini meme yang muncul di Twitter atau di status-status Facebook," jelasnya.