News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Formula E

Gubernur Anies Diminta Tiru China, Batalkan Formula E Karena Virus Corona

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta Mujiyono meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membatalkan balapan Formula E di kawasan MonasJakarta Pusat, 6 Juni 2020.

Permintaan Mujiyono menyusul wabah virus corona yang menyerang beberapa negara di dunia.

"Kami sarankan baiknya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membatalkan event Formula E." 

"Sebab, sejumlah negara telah memberikan travel warning kepada Indonesia dengan adanya virus Corona ini," ujar Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta ini, Sabtu (28/2/2020) malam.

Dia memproyeksikan, Indonesia khususnya DKI Jakarta dapat merugi bila turnamen itu tetap digelar.

Baca: Pemda DKI Belum Penuhi Persyaratan untuk Formula-E di Monas

Harusnya, DKI dapat mencontoh Cina yang membatalkan Formula E pada Maret 2020, demi keamanan dari wabah corona.

"Saya kira akan merugi, karena beberapa negara juga tidak akan mengutus atletnya untuk datang ke Indonesia akibat adanya virus Corona ini."

"Wisatawan mancanegara pun begitu, akan berpikir dua kali datang ke Indonesia karena isu mewabahnya virus Corona."

"Jadi sebaiknya Formula E dibatalkan atau ditunda hingga virus Corona ini mereda," sarannya.

Dia berharap, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atau PT Jakarta Propertindo sebagai organizing commitee Formula E, menegosiasikan kembali perhelatan Formula E tahun ini di Jakarta.

Dia meyakini, Formula E Organization (FEO) tidak akan memberikan penalti jika pembatalan Formula E di Jakarta dikoordinasikan jauh-jauh hari.

"Penaltinya itu kalau enggak salah USD 50 juta atau setara Rp 700 miliar."

"Kalau pun diadakan Bulan Juni nanti, banyak juga negara-negara yang membatalkan mengirimkan tim karena ada travel warning."

"Cuma, kalau pemerintah yang minta dibatalkan, kita harus bayar ganti rugi."

"Enggak apa-apa, daripada nanti mendapatkan kerugian lebih banyak," jelasnya.

Dia berharap, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengkaji ulang perhelatan bertaraf internasional yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Menurutnya, anggaran Formula E untuk tahun ini dibiarkan menjadi sisa lebih anggaran (Silpa) untuk nantinya dialihkan ke anggaran penanganan banjir.

Biaya komitmen Formula E yang akan diselenggarakan selama 5 tahun di Jakarta, dianggarkan murni dari APBD Pemprov DKI Jakarta selama dua musim, melalui Dinas Pemuda dan Olahraga.

Baca: Penyebaran Virus Corona Kian Meluas, Amerika dan Australia Laporkan Kematian Pertama Warganya

Yakni, Rp346 miliar untuk biaya komitmen penyelenggaraan musim 2019/2020 dalam APBD Perubahan 2019.

Kemudian, senilai £22 juta (setara Rp379 miliar) untuk biaya komitmen penyelenggaraan musim 2020/2021 dalam APBD 2020.

Dalam laman Formula E, Sanya ePrix di Cina pun dibatalkan.

Semula, perhelatan Formula E di Cina ini dijadwalkan akan berlangsung pada 21 Maret 2020.

Ofisial Formula E mengaku telah berkonsultasi dengan berbagai pihak mengenai keputusan pembatalan ini.

"Mengingat penyebaran virus corona yang masih berlanjut dan usai berkonsultasi dengan departemen terkait di Provinsi Hainan dan Pemerintah Kota Sanya."

"Formula E bersama FIA, Motorcycle Sports of People’s Republic of China (CAMF), dan rekanan regional Enova Holdings memutuskan tidak menggelar balapan di Sanya."

"Yang dijadwalkan pada 21 Maret 2020," tulis pengumuman itu.

Salah satu pertimbangannya adalah masalah kesehatan yang berkembang saat ini.

Dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mendeklarasikan virus corona sebagai keadaan darurat internasional.

Untuk itu, pihak Formula E telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan para staf, peserta, dan penonton.

Batu Alam Tergores

Tim Asistensi Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka mengecek kondisi cobblestone (batu alam) yang sempat dilapisi aspal oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Rabu (26/2/2020) siang.

Pelapisan untuk digunakan sebagai sirkuit Formula E di sisi tenggara Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Dalam tinjauannya, petugas sempat terkejut karena beberapa bagian cobblestone ada yang tergores akibat aspal dibongkar.

“Anda bisa saksikan itu masih membekas.

"Dan ini tidak semulus seperti yang dinyatakan (Jakpro kemarin),” ujar Anggota Tim Asistensi Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka, Bambang Hero Saharjo di Monas, Rabu (26/2/2020).

Selain mengecek kondisi cobblestone di bekas pemasangan aspal, petugas juga mengambil sampel sisa aspal yang dipakai panitia turnamen Formula E.

Setelah itu, petugas akan membuatkan berita acara pemeriksaan (BAP) yang kemudian dilaporkan kepada Komrah.

“Sampel kami bawa ke laboratorium independen di Bogor, Jawa Barat."

"Biasa kami analisis di sana, tidak hanya ini (lapisan aspal) tapi sampel pohon yang direvitalisasi di sisi selatan Monas juga kami bawa,” ungkapnya.

Menurut dia, pengecekan laboratorium sangat penting untuk mengetahui sejauh mana dampak yang terjadi bila pembangunan itu tetap dilakukan.

Dari pengecekan itu, petugas akan mendapatkan perbandingan antara kondisi awal dengan kondisi ketika aspal dibongkar.

“Kami hadir ke sini mendapat mandat dari Komrah untuk melakukan verifikasi dan sampling terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan di lokasi ini."

"Nanti hasil semuanya akan kami serahkan kepada Komrah,” jelasnya.

Sebelumnya, PT Jakpro selaku panitia turnamen Formula E mengklaim pembongkaran lapisan aspal di cobblestone berjalan lancar.

Hal itu dikatakan Deputi Bidang Teknis OC Formula E Jakarta Wisnu Wardhana, Selasa (25/2/2020).

“Proses pengelupasan lapisan aspal dilaksanakan beberapa tahap didampingi ahli dari LAPI ITB (Lembaga Afiliasi Penelitian Indonesia - Institut Teknologi Bandung),” kata Wisnu.

Menurut dia, luas cobblestone yang dilapisi aspal mencapai 60 meter persegi dengan dua material bahan.

Pertama memakai sand sheet (10 meter x 4 meter), dan kedua dengan geotextile (5 meter x 4 meter).

Di atas kedua lapisan tersebut dihampar aspal kasar (binder) tanpa melapisinya dengan aspal halus.

Pada fase persiapan pengelupasan, terlebih dahulu diadakan uji geser.

Pengujian ini menggunakan dump truck di atas aspal, diuji coba berjalan dengan kuantitas terukur, lalu dilakukan pengereman.

Tujuannya adalah melihat seberapa kuat aspal yang sudah melekat di cobblestone itu terhadap gesekan.

Berikutnya adalah tahap mengelupas atau membongkar aspal dengan memakai cold milling machine.

Tujuannya adalah melihat seberapa mudah aspal dikelupas dan bagaimana efeknya terhadap cobblestone.

“Setelah itu barulah masuk ke tahap terakhir, yakni membersihkan area di atas hamparan cobblestone yang sebelumnya terlapisi aspal."

"Hasilnya, cobblestone bisa kembali seperti sedia kala,” jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Anies Baswedan Diminta Batalkan Formula E Imbas Virus Corona, Berpotensi Didenda Rp 700 Miliar

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini