Nana menjelaskan, setelah melompati etalase dengan berpijak pada kursi plastik yang dibawanya, Willy langsung beraksi menggasak perhiasan emas yang ada di etalase.
Adapun saat kejadian ada dua karyawan toko emas, namun mereka ketakutan lantaran sempat ditodong senjata oleh lansia tersebut.
"Kepada dua orang tersebut, pelaku menyampaikan bahwa saya mau merampok. Dalam kondisi ketakutan, karyawan tidak berbuat apa-apa," kata Nana.
Setelah menggasak emas di etalase, Willy yang mengenakan masker dan helm itu langsung berusaha melarikan diri.
Namun, dia sempat dihadang oleh seorang petugas kebersihan pasar. Tanpa pikir panjang, Willy menembakan peluru dan mengenai kaki petugas tersebut hingga terluka.
Bingung Bayar Hutang
Nana mengatakan, motif pelaku tega merampok toko emas lantaran frustasi terlilit utang pasca usahanya bangkrut.
Pelaku diketahui juga berasal dari kalangan berada dan tinggal di perumahan tak jauh dari lokasi kejadian.
"Tersangka cukup umur usianya 67 tahun. Yang bersangkutan dulunya bekerja di hiburan kemudian terlilit utang dan punya mobil digadaikan. Karena terlilit hutang sehingga nekat melakukan perampokan," kata Nana.
Aksi perampokan bersenjata api yang dilakukan lansia itu akhirnya terungkap lantaran aksinya terekam CCTV kendati saat beraksi dia sudah mengenakan helm dan masker.
Pelaku ditangkap tim gabungan Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat dan Unit Reskrim Tamansari di rumahnya, tak jauh dari lokasi kejadian di kawasan Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat.
Lantaran berusaha melawan petugas dengan senjata api yang dimilikinya, Willy terpaksa ditembak di bagian kaki.
"Saat dilakukan penangkapan, dia lakukan perlawanan, kemudian lakukan penembakan dan kenai kaki yang bersangkutan," kata Nana yang menyebut pelaku bukanlah seorang residivis.