Reynas Abdila/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mengawali tahun 2020, Indonesia mengalami darurat kesehatan virus Corona atau Covid-19.
Situasi ini ditandai oleh status Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh pemerintah
Virus corona bisa mengancam siapa saja, tetapi risikonya dapat diminimalisir melalui aktivitas sederhana, yaitu mencuci tangan secara cara yang baik dan benar, serta sebisa mungkin tidak menyentuh wajah.
Selain risiko terpapar virus, Jakarta juga dilanda banjir enam kali dalam dua bulan terakhir yang mengancam kesehatan masyarakat.
Untuk itu, warga dianjurkan untuk melakukan upaya-upaya pencegahan.
Berangkat dari anjuran ini, sejumlah mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam BLEMBA 25, bekerja sama dengan Sinergi Foundation, melakukan sosialisasi kesehatan dan sanitasi, termasuk cara mencuci tangan dan menyikat gigi yang benar serta pemilahan sampah, kepada tiga ratusan siswa-siswi SDN Kebon Manggis 08, Sabtu (7/3/2020) pagi dalam acara 'BLEMBA 25 BISA: Berbagi Inspirasi Bagi Indonesia'.
Dalam kegiatan BLEMBA 25 BISA dilakukan sosialisasi kesehatan gigi dan mulut yang turut melibatkan para dokter gigi secara interaktif.
Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 tentang Blok Gigi yang menyatakan bahwa 57,6 persen penduduk Indonesia mengalami gangguan kesehatan gigi dan mulut.
Hanya 2,8 persen penduduk Indonesia berusia 3 tahun ke atas yang menyikat gigi dua kali sehari pada pagi dan malam. Padahal, kesehatan gigi dan mulut adalah bagian integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan.
"Menurut kami, anak-anak perlu diperkenalkan dengan kebiasaan hidup sehat dan bersih sejak dini, terutama menyikapi situasi pasca banjir Jakarta dan meluasnya virus corona. Terlebih, berdasarkan Riskesdas 2018, prevalensi gigi berlubang pada anak usia dini masih sangat tinggi yaitu 93 persen,” ujar Ketua Panitia BLEMBA 25 BISA, Meily Priliani.
Meily menambahkan bahwa kegiatan ini adalah bentuk dukungan BLEMBA 25 dan Sinergi Foundation terhadap agenda prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo, yakni meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
Menurutnya, salah satu cara untuk meningkatkan kualitas SDM adalah dengan menjaga kesehatan.
Kepala Sekolah SDN Kebon Manggis 08, Marrifah, menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
“Kami sangat bersyukur atas kepedulian para mahasiswa ITB terhadap sekolah kami. Acara ini memberi wawasan bagi para siswa, betapa pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan. Semoga kegiatan serupa dilakukan pihak lain dan dapat bermanfaat bagi warga yang lebih luas,” ulasnya.
Meily berharap para siswa-siswi SDN Kebon Manggis 08 dapat menjadikan ini sebagai kebiasaan sehingga kualitas hidup mereka menjadi lebih baik di masa depan.
Selain sosialisasi kesehatan, BLEMBA 25 juga menggelar kelas inspiratif yang memberi motivasi dan sejumlah pelatihan bagi guru dan murid, donasi kebutuhan sehari-hari maupun perlengkapan kesehatan termasuk sikat gigi dan odol, dan lainnya.
Dalam melaksanakan kelas inspiratif dan penyaluran donasi, BLEMBA 25 bekerja sama dengan Sinergi Foundation.
"Saya sepakat dengan sebuah ungkapan Latin yang menyatakan, mens sana in corpore sano: di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat," tutup Meily.