TRIBUNNEWS.COM - Ayah bocah yang menjadi korban pembunuhan siswi SMP, tak menyangka anaknya dibunuh oleh tetangga yang sering main dengan anaknya.
Kartono (40) mengungkapkan, keluarganya dan keluarga pelaku berinisial NF (15) itu dekat layaknya saudara.
Bahkan, ibu NF selalu bersikap baik pada korban seperti anaknya sendiri.
"Kita enggak pernah terlintas pikiran jelek."
"Memang benar-bener seperti saudara, karena ibu pelaku baik sama anak saya, seperti anak sendiri," ujar Kartono, dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (8/3/2020).
Sehingga, ia sangat terkejut saat tahu anaknya yang masih berusia 6 tahun itu dibunuh oleh tetangganya.
Ia mengungkapkan, telah bertemu dengan ibu kandung dari pelaku saat mendatangi Polres Jakarta Pusat.
"Kalau bapak kandungnya saya belum ketemu, ibu kandungnya saya bertemu di Polres," ungkap Kartono.
Dalam pertemuannya itu, ibu NF ingin keluarga korban memaafkan perbuatan pelaku.
"Yang diungkapkan ibu pelaku itu ya minta maaf," katanya.
Baca: Siswi SMP Pembunuh Bocah 6 Tahun Kembali Diperiksa Kejiwaannya oleh Dokter dan Psikiater
Baca: Remaja Pembunuh Bocah Gambar Sepasang Mata, Psikolog Forensik Ungkap Cara Analisis Gambar Wajah
Baca: Remaja Pembunuh Bocah 6 Tahun Dikenal Pendiam, Tetangga Ungkap Kebiasaan Pelaku Berubah sejak SMP
Kartono berujar, keluarganya telah memaafkan NF, namun dirinya ingin proses hukum tetap berjalan.
"Untuk permintaan maaf, kita maafin dari ibu pelaku itu."
"Tapi kalau masalah pelaku, saya minta tetap ada hukumannya, diproses," ujar Kartono.
Korban dan Pelaku Sering Main Bersama
Sebelumnya, Kartono mengaku, dirinya dan sang istri tak menaruh rasa curiga pada NF.
Sebab, pelaku sering bermain dengan korban, karena adik NF merupakan teman sebaya dari APA.
Ia mengatakan, istrinya sering meninggalkan korban bermain dengan NF dan adiknya, saat ibu APA bekerja di rumah pelaku.
"Kalau akrab kan dia (APA) main sama adiknya (NF). Kalau enggak ada, dia enggak ajak main juga gitu, kalau ada ya main."
"Enggak melihat ada yang aneh, udah main biasa lama juga," jelas Kartono, dikutip dari TribunJakarta.com, Senin (9/3/2020).
Baca: Sempat Syok, Ini Respon Bijak Ayah Bocah 5 Tahun Saat Ibu Kandung Pelaku Pembunuhan Minta Ini
Baca: Arti Coretan Siswi SMP Pembunuh Bocah Diungkap Psikolog, Penuh Kemarahan, Kata Soal Ayah Disorot
Baca: Lihat Gambar Remaja Pembunuh Bocah, Psikolog Forensik Sebut Kecerdasan: Saya Bisa Pastikan Satu Hal
Ia menambahkan, keluarga sungguh tak menyangka anaknya tersebut bisa meninggal dengan tak wajar.
Selain itu, pelaku juga merupakan tetangganya sendiri dan sering bermain dengan anaknya.
"Saya enggak sangka, anak saya di situ sudah lama bertetangga."
"Sudah lama. Biasa (APA) main dengan adiknya umur 4 tahun," imbuh Kartono.
Kronologi
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto mengatakan, pelaku dalam kondisi yang sadar saat melakukan aksi kejinya itu.
"Tersangka melakukan (pembunuhan) dengan kesadaran dan dia terinspirasi, kalau berdasarkan tadi kita wawancara, dia (melakukan pembunuhan) terinspirasi oleh film," ujar Heru, dikutip dari TribunJakarta.com, Minggu.
Korban awalnya ditenggelamkan di bak kamar mandi selama 5 menit, lalu pelaku mencekik leher bocah tersebut.
"Jadi, si anak (korban) diajak ke kamar mandi kemudian disuruh mengambil mainan yang ada di dalam (bak mandi)."
"Anak itu diangkat dan dimasukan ke dalam bak, baru ditenggelamkan," jelasnya.
Setelah itu, korban diikat dan dimasukan ke dalam lemari.
"Setelah (korban) lemas, baru dibawa naik ke atas, didudukan."
"Karena (korban) mengeluarkan darah, lalu disumpal pakai tisu dan diikat."
"Awalnya mau dibuang karena sudah menjelang sore, akhirnya disimpan di dalam lemari," ungkap Heru.
Baca: Hari Ini, Siswi SMP Pembunuh Bocah Kembali Diperiksa Dokter Psikologi di RS Polri Kramat Jati
Baca: Ayah Bocah 6 Tahun Tak Curiga Anaknya Dibunuh Siswi SMP: Enggak Sangka, Sudah Lama Bertetangga
Baca: Siswi SMP yang Bunuh Bocah Ternyata Tinggal Bersama Ibu Tiri, Pakar : Ada Rasa Sakit Dipaksa Tahan
Pelaku yang duduk di bangku SMP itu lalu menyerahkan diri keesokan harinya saat hendak berangkat sekolah.
Setelah berganti pakaian, NF menyerahkan diri ke Polsek Taman Sari, Jakarta Barat.
Menurut Heru, pelaku sengaja membawa pakaian ganti untuk menuju kantor polisi.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJakarta.com/Kurniawati Hasjanah)