News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siswi SMP Bunuh Bocah

Otak Remaja SMP Pembunuh Bocah di Sawah Besar Diteliti untuk Tahu Penyebab Ia Minim Empati

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakapolres Metro Jakarta Barat, AKBP Susatyo Purnomo, saat menunjukkan gambar NF, Jumat (6/3/2020) - Otak NF, remaja SMP pembunuh bocah lima tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, tengah diteliti. Hal ini untuk mengetahui penyebab ia tak punya empati.

"Ada disfungsi pada area-area tersebut dan bisa dilihat lewat fungsional MRI dan CT Scan. Jadi (tanda psikopatik) memang bawaan,” tuturnya.

Selain itu, kata Dharmawan, bawaan itu bisa juga berasal dari limbic, sebuah area pada otak yang mengatur emosi.

“Pasien psikopat punya kecenderungan agak tumpul perasaannya."

"Agak lamban dalam hal sesuatu yang membangkitkan emosi. Hal itu juga terlihat pada kasus anak ini,” tandasnya.

Gambar NF tunjukkan sinyal bahaya

Dilansir TribunWow yang mengutip tayangan YouTube Talk Show tvOne, Grafolog Deborah Dewi menjelaskan NF sudah membutuhkan bantuan sejak lama.

Hal ini terlihat dari gambar-gambar yang dibuat remaja berusia 15 tahun ini.

Baca: Nasib Pilu Keluarga Siswi SMP yang Bunuh Bocah 5 Tahun, Terancam Diusir Warga: Mending Pindah Aja

Baca: Bocah Dibunuh Siswi SMP, Paman Korban: Kenapa Harus Keponakan Saya? Biar Hukum yang Nentuin

"Khusus untuk NF, sebetulnya sinyal-sinyal dia butuh bantuan itu sudah terlihat," ucap Deborah.

Lebih lanjut, Deborah menerangkan, gambar NF menunjukkan ekspresi sedih dan marah pada mimik karakternya.

Wakil Kapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik gadis NF (15) yang membunuh teman kecilnya APA (6) di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020). (TribunJakarta.com/Dion Arya Bima Suci)

Menurut Deborah, hal ini sudah bisa menjadi sinyal bahaya bagi para orang tua.

"Gambar yang dibuat juga didominasi, hampir selalu ketika menggambar itu, mimik sedih atau mimik marah."

"Itu harusnya sudah bisa menjadi warning sign untuk para orang tua," jelasnya.

Deborah pun mengimbau agar orang tua segera mengonsultasikan sang anak jika ada tanda-tanda tak lazim.

"Sudah waktunya untuk diskusi dengan psikolog," tandasnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini