Dalam tayangan tersebut, Melissa Grace menyoroti perasaan pelaku yang mengaku puas dan tidak merasa bersalah setelah melakukan pembunuhan.
Melissa Grace mengungkapkan, perasaan tidak bersalah itu merupakan ciri utama seseorang yang mengidap conduct disorder, dilansir dari TribunJakarta.com.
Perlu diketahui conduct disorder yakni pola perilaku pada seseorang yang dilakukan secara berulang, dan perilaku yang ditunjukan itu tidak sesuai dengan nilai kebenaran yang dianut oleh masyarakat atau atau tidak sesuai dengan norma sosial untuk rata-rata seusianya.
Apabila dibiarkan, Melissa Grace mengatakan, perilaku conduct disorder ini akan memicu sang anak mengidap sociopath di usia dewasa.
Diketahui sociopath ini merupakan perilaku antisosial yang ditunjukan dengan kurangnya empati terhadap orang lain.
Seperti diberitakan sebelumnya kasus pembunuhan yang menewaskan seorang bocah 6 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat Kamis (5/3/2020) membuat gempar masyarakat.
Lantaran aksi pembunuhan keji tersebut dilakukan oleh seorang gadis SMP berusia 15 tahun.
Diketahui NF pelaku pembunuhan sang bocah yang berinisial APA, melakukan aksi kejinya di kediamannya.
Bahkan para tetangga pun tak percaya dengam aksi NF, sosok gadis yang dikenal pendiam tersebut.
Yang membuat gempar lagi adalah, seiring dengan pengusutan kasus tersebut, polisi juga menemukan lembar-lembar kertas curahan hati sang pelaku.
Isinya pun berisi tulisan-tulisan bernada kelam, disertai dengan gambar-gambar yang mengerikan.
Berikut fakta dari sosol pembunuh bocah 6 tahun, dikutip Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Laporkan sendiri perbuatan kejinya
Tak langsung berangkat sekolah, NF (15) pergi ke kantor polisi untuk mengakui perbuatannya.