News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

‎Harga Bawang dan Gula Naik, Satgas Pangan Polri Belum Temukan Adanya Penimbunan

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pedagang dan warga membeli bawang putih pada kegiatan Operasi Pasar Bawang Putih yang diselenggarakan CV Sinar Padang Sejahtera dan Tim Satgas Pangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Senin (17/2/2020). Bawang putih impor dari China tersebut, dijual mulai 1 kilogram hingga karungan (20 kilogram per karung) dengan harga Rp 28.000 per kilogram. Operasi pasar ini bertujuan untuk menjaga agar harga bawang putih kembali stabil, mengingat adanya kenaikan harga bawang putih di pasaran saat ini yang cukup signifikan bekisar Rp 40.000 hingga Rp 60.000 per kilogram. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Kepala Satgas Pangan Polri, Brigjen Daniel Tahi Monang terus memonitor kenaikan harga bawang putih, bawang bombay serta gula yang kian merangkak naik.

Dari hasil temuan di lapangan, pihaknya menyatakan belum menemukan ada upaya-upaya penimbunan dari distributor "nakal" yang memanfaatkan situasi.

"Penimbunan selama ini belum ada, tapi kami temukan kekhawatiran pasar yang aksi tahan produk. Nah ini anggota di lapangan sedang meneliti semua gudang yang ada," ungkapnya saat dihubungi Jumat (13/3/2020).

Jenderal bintang satu ini meminta masyarakat bersabar di tengah kenaikan harga karena pemerintah sudah mengambil langkah dengan mempercepat impor.

Baca: Jumat Pagi, Presiden Jokowi Kunjungi Masjid Istiqlal

Khusus untuk bawang putih, pemerintah sudah membuka keran impor ke China.

Untuk kedatangan barang hingga Indonesia, memang dibutuhkan waktu satu sampai dua bulan.

"Untuk bawang putih, negara yang saat ini mampu dengan cepat bisa dapatkan bawang putih, salah satunya China. ‎Sejauh ini kan impor hewan hidup belum diperbolehkan pemerintah. Kalau barang kebutuhan komoditi masih bisa," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini