TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wisma Atlet Kemayoran Jakarta kini dimanfaatkan sebagai Rumah Sakit Darurat penanganan pasien positif VIrus Corona.
Banyak orang dilibatkan dalam pengoperasian rumah sakit darurat tersebut.
Baca: Keputusan Anies Tutup Tempat Hiburan di Jakarta Disebut Tak Populis, Tapi Harus Dilakukan
Beberapa relawan atau volunteer pun dilibatkan, salah satunya volunteer yang bertugas menjaga kebersihan.
Empat hari telah dilalui petugas kebersihan tersebut.
Satu di antara volunteer tersebut, Udin (bukan nama sebenarnya), menceritakan suka duka selama bekerja di sana.
Apalagi jika memasuki zona merah Wisma Atlet Kemayoran, yakni di antara tower 5, 6, dan 7.
"Deg-degan selama bekerja," kata Udin, saat diwawancarai TribunJakarta.com, di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (24/3/2020).
Udin menyebut, dirinya diupahi Rp 200 ribu untuk per hari bekerja.
"Saya dibayar dua ratus ribu rupiah. Di sini, total saya sudah empat hari bekerja," ucap Udin.
Selama bekerja, Udin dilengkapi Alat Perlindungan Diri (APD) berupa masker, sarung tangan, dan hand sanitizer (cairan antiseptik).
"Selama dilengkapi itu, saya sedikit percaya diri. Karena kan tubuh sudah setidaknya terlindungi dari udara," ujarnya.
Alasan Udin menjadi volunteer atau petugas kebersihan di sana, lantaran (demi kemanusiaan).
"Ya demi kemanusiaan juga. Tapi tetap, saat bertugas saya tetap hati-hati saat menyentuh barang, yang penting sering cuci tangan," jelas Udin.