News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Keponakan Korban Kecelakaan Maut di Karawaci: Om Saya Selamatkan Anaknya Sebelum Ditabrak

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kecelakaan di Jalan Kalimantan perumahan Lippo Karawaci Kota Tangerang akibat main ponsel saat berkendara, Minggu (29/3/2020?(Dok Humas Polres Metro Tangerang Kota)

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Kasus kecelakaan lalu lintas di kawasan Karawaci, Tangerang sempat viral di media sosial.

Viralnya informasi tersebut diawali beredarnya video dua wanita baku hantam di dekat sesosok pria tergeletak di tepi jalan.

Baca: Kasus Oknum Polisi Gresik Diduga Cabuli Mertuanya: Terancam 9 Tahun Penjara, Digugat Cerai Istri

Polisi pun telah menelusuri kasus tersebut. 

Baru-baru ini, keponakan korban, Dearyani Eka Dharma buka suara terkait kecelakaan lalu lintas itu.

Dearyani mengaku sempat melihat rekaman CCTV rumah tetangga yang memperlihatkan detik-detik Andre, anak dan anjingnya jalan Minggu (29/3/2020) sore sebelum ditabrak Aurelia.

Saat itu, Andre masih sempat menarik badan sang anak sehingga selamat terhindar dari terjangan mobil pelaku.

Terlambat saja, sambung Dearyani, tidak menutup kemungkinan keponakannya itu turut menjadi korban kecelakaan maut bersama sang ayah.

"Om saya (Andre) lihat mobil, karena anaknya mau diserempet ditariklah anaknya."

"Akhirnya yang kena om saya sama anjingnya," ucap Dearyani, Selasa.

Berdasarkan rekaman CCTV tetangga, tampak jelas Andre menyelamatkan anaknya.

Andre juga terlihat sempat terpental sekira lima meter dan membentur kaca mobil depan.

Sore itu Andre baru saja berjalan tidak jauh dari tempat tinggalnya lalu tertabrak mobil Aurelia.

Melihat CCTV, Dearyani menduga kecepatan Aurelia saat itu lebih dari 100 km per jam.

"Di CCTV bisa lihat kecepatan mobil berapa dan enggak make sense di kompleks kayak gitu di atas 100 km per jam."

"Kalau kita main HP enggak akan secepat itu, dan di kompleks dianjurin kecepatan 30 km per jam."

"Itu juga sudah kencang," imbuh dia.

Ia meyakini di dalam kendaraan Aurelia juga terdapat botol minuman keras soju asal Korea Selatan.

Minuman keras itu ia saksikan saat mendatangi lokasi kecelakaan maut, diperkuat pernyataan polisi yang mengevakuasi mobil tersangka.

"Kan di TKP saya datang bawa jenazah ke RSUD Tangerang, di situ saya foto ada bukti miras," ucap Dearyani

"Saya kira-kira seperti soju, saya yakin itu alkohol dan semua saksi sepemikiran."

"Waktu saya ikut ambulans sama polisi bawa korban ke RSUD, polisi bilang, 'ini loh bukti miras di mobil.'"

"Dia tunjukin ke adik saya," sambung dia.

Kesaksian Dearyani diperkuat oleh pernyataan Polres Metro Tangerang Kota yang sudah menetapkan dan menahan Aurelia sebagai tersangka.

Baca: Hasil Pemeriksaan Cepat di Kota Tangerang: 1.434 Warga Dinyatakan Negatif, 18 Positif Covid-19

Andre dan anjing peliharaannya meninggal seketika setelah ditabrak mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Istri korban meratapi kematian Andre, karena suaminya itu baru saja keluar rumah untuk jalan sore keliling kompleks perumahan Lippo Karawaci, Minggu (29/3/2020) sore.

Tetangga Syok

Ngerinya kecelakaan maut itu diungkap tetangga korban, Martina. Ia sempat syok melihat Andre langsung tewas seketika.

Belakangan diketahui, gadis penabrak bernama Aurelia (26), mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta.

Sebelum menewaskan Andre, Aurelia yang ngebut melajukan mobilnya sempat menabrak kendaraan lain yang terparkir.

Mobil Aurelia sempat hilang kendali, melintasi halaman parkir rumah Martina, lalu menabrak mobil tetangga di bahu jalan.

Kemudian, mobil menyeruduk Andre dan anjingnya. Keduanya tewas di tempat.

"Dia nginjek halaman parkiran saya yang di depan. Lalu menyerempet mobil tetangga saya," ungkap Martina saat dihubungi pada Selasa (31/3/2020).

"Habis itu nabrak Pak Andre, nabrak tong sampah, baru nabrak pohon," sambung dia. 

Ini cukup menjelaskan sisi kiri depan mobil Honda Brio hitam yang dikemudikan Aurelia rusak parah.

Bahkan, airbag sampai keluar dan ini menggambarkan betapa kerasnya benturan tersebut.

Menurut Martina, Andre sampai terlempar sekitar 5 meter dari lokasi tabrakan.

"Langsung terkapar, langsung enggak ada. Itu yang membuat saya shock," ujar Martina.

Tersangka dalam pengaruh alkohol

Kanit Lantas Polres Metro Tangerang Kota, Ipda Heri, mengatakan Aurelia terpengaruh minuman beralkohol.

Ia kehilangan konsentrasi saat berkendara sehingga menabrak pejalan kaki.

"Dia (Aurelia) waktu menabrak itu kan memang dalam kondisi habis minum-minuman soju dan main chatting," ucap Heri, Selasa (31/3/2020).

"Sehingga tidak konsentrasi dan tidak tahu kalau di depan itu ada orang," dia menambahkan.

Ipda Heri menjelaskan, Aurelia di bawah pengaruh minuman beralkohol beberapa jam sebelum berkendara.

"Mungkin satu setengah jam sebelumnya. Dari jam 2 sampai setengah 4 minum dan kejadian jam 4 lewat," ucap Ipda Heri.

Menurut Ipda Heri, pelaku tidak menyadari melajukan mobilnya dalam kecepatan tinggi sampai menabrak Andre.

Perbuatan Aurelia sempat viral karena selain menabrak, juga sempat berkelahi dengan istri korban yang menangisi kematian suami dan anjingnya.

Ipda Heri menilai kelakuan tak wajar pelaku karena terpengaruh alkohol sehingga berkelahi dengan istri korban.

"Berantem itu karena si tersangka itu pengakuannya tidak tahu kalau dia menabrak, kok tiba-tiba diserang orang. Ngerasa enggak nabrak," beber Ipda Heri.

Mulanya, kata Ipda Heri, Aurelia melajukan mobilnya dari arah pintu masuk perumahan menuju Jalan Sabang.

"Di dekat rumah 815, menabrak pejalan kaki yang saat itu berjalan di pinggir jalan," ungkap Ipda Heri.

Akibat kecelakaan itu Andre dan anjingnya tewas di lokasi.

Di media sosial dan grup percakapan WhatsApp viral dua video yang merekam situasi setelah kejadian itu.

Vidoe pertama memperlihatkan seorang perempuan yang tak lain istri korban histeris, menangis, meratapi kematian suaminya.

Korban Andre yang menggunakan kaus abu-abu dan celana hitam sudah tergeletak di sisi jalan.

Sejumlah pria mencoba menenangkan istri korban yang terus menangis dan meronta.

Saat bersamaan, perekam video menyorot gadis penabrak yang sepertinya mengambil sesuatu dari dalam mobil.

Di video kedua, entah bagaimana ceritanya gadis penabrak berlari menuju istri korban lalu berkelahi, namun dilerai petugas keamanan kompleks.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJakarta.com, pelaku sempat menjambak istri korban sampai terjengkang.

Soal gadis penabrak berkelahi dengan istri korban di lokasi kejadian dibenarkan oleh Ipda Heri.

"Istri korban melihat suaminya ditabrak, marah ke pelaku. Ternyata pelaku melawan," terang Ipda Heri.

"Mungkin terpancing emosinya, maklum dia (pelaku) masih muda," sambung dia.

Sempat chat di ponsel

Ipda Heri mengatakan, saat pemeriksaan Aurelia dapat menunjukkan semua surat-surat berkendaraannya seperti STNK, BPKB, dan SIM.

Aurelia mengakui sedang menulis pesan ke temannya sambil berkendara, sebelum menabrak Andre dan anjingnya.

"Menurut pengakuannya, karena lagi chatingan sama temen," beber Ipda Heri.

"Sehingga tidak konsentrasi dan kurangan pandangan ke depan," dia melanjutkan.

Akibat kelalaiannya, Aurelia dijerat Pasal 310 ayat (4) UU LLAJ, dalam hal kecelakaan sebagaimana l dimaksud pada ayat (3) yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia.

"Ancaman paling lama enam tahun penjara," sambung Heri. (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Keponakan Cerita Korban Pejalan Kaki yang Ditabrak Gadis Mabok: Kecepatan 100 Km per Jam

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini