TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPRD DKI usul kepada Gubernur Anies Baswedan untuk memberi bantuan dalam bentuk pangan kepada warga, khususnya warga miskin maupun pekerja informal.
Dibanding menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT), Anies diminta menggantinya dengan pangan bagi pekerja informal yang perekonomiannya terdampak.
Pasalnya mereka yang pada kondisi normal menggantungkan hidup dari penghasilan harian, kini terganjal untuk penuhi kebutuhan hidup gara-gara adanya physical distancing.
"Lebih pas ke bantuan pangan," kata Ketua Komisi A DPRD DKI Mujiyono saat dihubungi, Kamis (2/4/2020).
Baca: Info BMKG: Gempa Bumi M 5,5 Guncang Alor NTT Kamis (2/4/2020) Pagi, Tak Berpotensi Tsunami
Baca: Apartemen Lippo Plaza Mampang Diubah Jadi Rumah Sakit Pasien Corona, Kapasitas 415 Tempat Tidur
Menurut dia bantuan uang tunai dalam kondisi pandemi seperti sekarang tidak tepat, apalagi jika calon penerimanya harus melalui prosedur panjang. Belum lagi jika penyaluran dana tersebut tidak tepat sasaran.
Mekanisme pendistribusian pangan pun bisa dilakukan lewat pelibatan RT/RW dan melibatkan unsur keamanan yakni TNI/Polri.
"Kalau saya sih BLT kurang sepakat. (Mekanisme) yang lebih ideal itu menurut saya, perankan RT/RW," ucap dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Anies Baswedan mengatakan bakal memberi bantuan tunai bagi 1,1 juta pekerja informal.
Hal ini dilakukan karena mereka dianggap paling terdampak dari kebijakan pembatasan interaksi dalam upaya menekan penularan Covid-19. Dimana, perkantoran tutup, transportasi dibatasi, tempat hiburan ditutup, hingga meniadakan kegiatan belajar mengajar.
"Kami sudah menghitung dan memiliki datanya mengerucut pada bantuan-bantuan Pemprov DKI. Yang menerima subsidi ada 1,1 juta orang. Itu semua akan mendapat bantuan secara bertahap," kata Anies.