Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Garasi truk trailer yang menjadi lokasi seorang trangender perempuan bernama Mira (47) dibakar hidup-hidup, Selasa (7/4/2020) tampak sepi.
Terpantau ada beberapa sopir truk yang sedang berkativitas dan puluhan truk trailer terparkir di garasi yang berada di tepi Jalan Cilincing Raya, tepatnya di kawasan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara tersebut.
Para sopir truk tersebut, ketika dihampiri dan ditanyai soal kejadian pembakaran terhadap Mira, tampak mengelak.
Mereka mengaku tak tahu apa-apa soal peristiwa pembakaran karena baru tiba hari ini setelah mengantar barang dengan truk masing-masing.
Baca: 5 Fakta Transgender di Cilincing Tewas Dibakar, Sempat Dikeroyok, Teman Korban Berusaha Menolong
Mereka pun tampak menghindar ketika terus ditanyai soal peristiwa nahas itu.
"Waduh saya nggak tahu. Baru sampe ini dari luar daerah," kata seorang sopir truk yang ditemui TribunJakarta.com, Selasa (7/4/2020) siang.
TribunJakarta.com lantas menelusuri siapa yang kira-kira tahu persis di mana lokasi pembakaran terhadap Mira.
Ketua RT setempat mengarahkan supaya bertemu seorang warga bernama Endang Suryana (62).
Endang adalah seorang yang biasa menjaga garasi truk trailer itu.
Baca: Sejumlah Remaja yang Diduga Keroyok dan Bakar Transgender di Cilincing Dikenal Sering Berbuat Onar
Pada saat kejadian, Endang sempat melihat ada dua titik yang menjadi lokasi Mira dianiaya dan dibakar.
Lokasi pertama ada di teras sebuah kontrakan yang ada di belakang garasi truk tersebut.
Menurut Endang, Mira dipukuli oleh dua orang bajing loncat di atas keramik putih teras kontrakan itu.
"(Dipukuli) di sini. Ada dua orang (yang memukuli)," kata Endang sambil menunjukkan lokasi Mira dipukuli.
Dari teras kontrakan itu, Endang lalu mengarahkan TribunJakarta.com ke lahan garasi truk tempat persisnya Mira dibakar.
Baca: Kronologi Transgender Dibakar Hidup-hidup di Cilincing, Korban Disiram 2 Liter Bensin
Teras kontrakan tempat Mira dipukuli dan garasi tempat Mira dibakar berjarak sekitar 100 meter.
Titik persis lokasi pembakaran Mira berada tak jauh dari gerbang masuk ke garasi truk trailer tersebut.
Endang menunjukkan bagian jalanan garasi yang menjadi saksi bisu dibakarnya Mira.
Area tempat Mira dibakar berupa jalanan beton yang di dekatnya terdapat sedikit kubangan dipenuhi lumut.
Baca: Seorang Transpuan Tewas Dibakar Hidup-hidup oleh Sekelompok Orang di Cilincing
Di situlah, kata Endang, Mira menggeliat ketika api menjilati tubuhnya pada Sabtu malam lalu.
"Dia di situ (menggeliat kepanasan). Terus coba (memadamkan tubuhnya) ke air," ucap Endang sambil memeragakan posisi tubuh Mira saat dibakar hidup-hidup.
Mira meninggal dunia Minggu (5/4/2020) setelah sempat dilarikan ke rumah sakit usai dibakar sekelompok bajing loncat.
Sampai saat ini, aparat dari Polsek Cilincing masih berupaya mengejar para pelaku pembakaran terhadap Mira.
Kerap dijadikan tempat nongkrong remaja
Lurah Kalibaru Suyono menduga para pengeroyok Mira merupakan remaja-remaja yang kerap nongkrong di wilayah tersebut.
Mereka bukan hanya warga Kalibaru, melainkan banyak juga warga dari luar Kalibaru.
"Tidak bisa digeneralisirkan karena kejadiannya di Kalibaru maka itu warga kami."
"Karena faktanya banyak juga itu ternyata warga luar wilayah kami seperti dari Semper Barat, Koja, Cilincing, bahkan Bekasi," kata Suyono saat dihubungi, Selasa (7/4/2020).
Baca: Sejumlah Remaja Diduga Keroyok dan Bakar Transgender Hidup-hidup Dikenal Sering Tawuran dan Ngelem
Suyono tidak menampik satu titik wilayahnya, tepatnya di kolong jembatan layang tol, kerap dijadikan tempat kumpul-kumpul remaja nakal.
Kolong tol yang beralih fungsi menjadi garasi kontainer itu kerap dijadikan sebagai tempat berbuat onar.
"Terkadang kami patroli bersama tiga pilar pergoki anak-anak itu tengah mabok dengan lem aibon," ujar Suyono.
Namun, mereka mengaku kerap kesulitan memproses hukum anak-anak itu.
Sebab, perbuatan itu tidak termasuk pelanggaran hukum.
Baca: Kronologi Transgender Dibakar Hidup-hidup di Cilincing, Korban Disiram 2 Liter Bensin
"Apalagi, banyak yang di bawah umur."
"Akibatnya kami hanya dapat kembalikan ke orang tua untuk dibina," ungkapnya.
Bukan hanya ngelem dan mabuk-mabukan, anak-anak itu juga disebut kerap membuat keributan di wilayah sekitar.
Bahkan, tawuran bagi mereka sudah menjadi rutinitas karena dilakukan hampir setiap hari dan tanpa sebab.
"Namun karena banyak juga dari luar warga, jadi kami susah membinanya."
"Mereka kami pulangkan namun besok-besok kembali lagi," jelasnya.
Baca: Diamankan Polisi, 20 Orang di Jakarta Utara Ditetapkan Jadi Tersangka Karena Tak Patuhi PSBB
Suyono mengklaim pihaknya bersama polisi dan TNI setempat kerap mengamankan wilayah itu dari anak-anak nakal tersebut.
Bahkan, mereka memiliki program Ayo Jaga yang merupakan patroli rutin antara Satpol PP, TNI, dan Polisi.
Meski demikian, ia mengakui anak-anak dari luar wilayahnya itu kerap kembali lagi seusai diusir dan ditangkapi saat patroli.
"Kalau kami tidak jaga saja sehari itu kami kecolongan."
"Mereka pasti langsung tawuran," tuturnya.
Ia juga mengaku sudah mengintruksikan RT dan RW setempat agar dapat mengamankan wilayah yang kerap dijadikan tempat berkumpul anak-anak nakal itu.
Namun demikian, tidak jarang RT dan RW juga takut dan tidak mau bermasalah dengan anak-anak nakal tersebut.
Cerita saksi mata
Sebelum dibakar, korban yang diketahui bernama Mira disiram bensin oleh sekelompok bajing loncat (bajilo) di sebuah garasi truk trailer di bilangan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.
Teman korban sekaligus seorang saksi mata di lokasi, ON (52) menuturkan bahwa ada dua orang bajilo yang menyiramkan sekitar dua liter bensin ke tubuh Mira.
Baca: Seorang Transgender Tewas Dibakar Hidup-hidup oleh Sekelompok Orang di Jakarta Utara
"Nggak lama kemudian ada yang datang bawa bensin sekitar dua liter. Di situ si Mira itu ditendang, dia jatuh ke aspal, diguyur pake bensin," ucap ON saat dihubungi TribunJakarta.com, Senin (6/4/2020).
Mira sempat tersungkur di garasi truk trailer itu usai ditendang para bajilo yang juga memaksa dirinya mengaku bahwa ia telah mencuri ponsel dan dompet milik seorang sopir truk.
Melihat Mira sudah tak berdaya, bensin pun disiramkan ke tubuhnya.
Baca: Pria Asal Empat Lawang Bunuh Pacarnya di Bekasi, Sebelum Kabur Pelaku Tidur di Samping Mayat Korban
"Ada dua orang yang nyiram, bajilo. Jadi posisi Mira kan jatuh, nah si anak dua ini jongkok nekan si Mira lagi supaya ngaku, sambil ngomong 'kalo nggak gua bakar nih ya'," kata ON.
ON pun sempat berupaya meneriaki orang-orang yang hendak membakar Mira.
Ia mencoba mengingatkan kepada bajilo yang hendak membakar Mira bahwa korban walau bagaimanapun tetap manusia.
Namun, teriakan ON tak digubris dua bajilo tersebut.
Baca: Perempuan di Mojokerto Diduga Buang Bayi yang Baru Dilahirkanya ke Atap Rumah Tetangga
"Gua bilang, heh jangan disiram bensin dong, dia ini orang, bukannya apa. Jangan main bakar-bakar aja. Apa yang saya omongin itu nggak direspon, nggak digubris," katanya.
Sebelum aksi pembakaran, ON juga sempat menyarankan agar Mira dibawa ke kantor polisi dan kasus ini diselesaikan oleh aparat berwajib.
Namun, tak ada satupun yang mengindahkan saran ON. Akhirnya, Mira meninggal dunia ketika sudah dilarikan ke rumah sakit dengan kondisi luka lebam dan luka bakar di tubuhnya.
Mira meninggal dunia pada Minggu (5/4/2020) siang sekitar pukul 12.00 WIB.
"Dia meninggal di rumah sakit Koja. Meninggalnya Minggu jam 12. Dibakarnya Sabtu," ucap ON.
Kanit Reskrim Polsek Cilincing, AKP Bryan Rio Wicaksono membenarkan informasi tersebut.
"Iya (benar ada peristiwa tersebut)," kata Bryan saat dikonfirmasi wartawan.
Meski begitu, Bryan belum bisa menjelaskan secara detail terkait kronologis peristiwa itu.
Menurut dia, saat ini polisi masih mengejar para tersangka yang terlibat dalam pembakaran transpuan tersebut.
"Sementara masih dalam pengejaran pelakunya, mohon doanya agar terungkap. Nanti kami informasikan kembali," kata Bryan.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Garasi Truk di Cilincing Ini Jadi Saksi Bisu Dibakarnya Transgender oleh Sekelompok Bajing Loncat