TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta menyampaikan perkembangan terkini per 18 April 2020.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, yang juga sebagai Koordinator Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, memaparkan, sebanyak 206 orang dinyatakan telah sembuh, dari total 2.902 orang kasus positif, dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 257 orang.
“Sebanyak 1.769 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit, dan 670 orang melakukan self isolation di rumah. Dan sebanyak 882 orang menunggu hasil laboratorium,” paparnya.
Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 5.684 orang (5.102 sudah selesai dipantau dan 582 masih dipantau) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 5.155 orang (3.687 sudah pulang dari perawatan dan 1.468 masih dirawat).
Ani juga menerangkan, untuk rapid test masih terus digalakkan di 6 wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP). Total sebanyak 55.992 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif COVID-19 sebesar 3,8 persen, dengan rincian 2.129 orang dinyatakan positif COVID-19 dan 53.863 orang dinyatakan negatif.
Baca: Wagub DKI Jakarta Akan Pertimbangkan Bantuan Uang Tunai Bagi Warga Terdampak Virus Corona
Baca: Rezky Ikhwan Berharap Nantinya Liga 1 2020 Kembali Dilanjutkan
Baca: Diberi Waktu hingga 23 April, Berikut Cara Pendaftaran Bantuan untuk Warga Jateng di Jabodetabek
Terkait pelaksanaan bantuan sosial pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sejak 9 April 2020, telah didistribusikan bantuan sosial untuk warga miskin dan rentan miskin yang terdampak COVID-19. Setelah 9 hari berjalan, sudah 24 persen atau 300.813 paket terdistribusi.
“Pada hari ini, bantuan sosial didistribusikan di 26 Kelurahan di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan. Total paket yang didistribusikan hari ini sebanyak 89.527 paket. Bantuan yang diberikan berupa paket bahan pangan pokok (beras 5 kg 1 karung, sarden 2 kaleng kecil, minyak goreng 0,9 lt 1 pouch, biskuit 2 bungkus), masker kain 2 pcs, dan sabun mandi 2 batang. Tidak ada pemberian berupa uang tunai,” jelas Ani.
Target penerima bansos sebanyak 1,2 juta KK yang bermukim di DKI Jakarta.
Bansos didistribusikan setiap hari s.d 24 April 2020.
Program bansos ini bersumber dari realokasi anggaran APBD Provinsi DKI Jakarta.
Baca: Politikus PSI Apresiasi Pemprov DKI Jakarta Buka Data Distribusi Bantuan Sosial
Baca: Satu-satunya Jadi Hiburan Masyarakat Aceh, Presiden Persiraja Harap Liga 1 Kembali Bergulir
Ani mewakili Pemprov DKI Jakarta juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah membantu dan berkolaborasi menangani pandemi COVID-19.
Sampai dengan Jumat, 17 April 2020, terdapat total 80 kolaborator yang telah berpartisipasi, dengan rincian 41 kolaborator berasal dari Lembaga Usaha; 19 kolaborator merupakan LSM/OMS, Badan PBB, dan Universitas; 16 kolaborator merupakan perorangan; dan 4 kolaborator merupakan Kementerian dan setingkat Kementerian.
Sedangkan, bagi masyarakat yang ingin berkolaborasi, dukungan / bantuan yang masih dibutuhkan adalah Alat Pelindung Diri, masker, sarung tangan, disinfektan, dan naturan.
Dukungan dapat langsung disampaikan ke Jakarta Development Collaboration Network (JDCN) melalui Sekretariat Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta, Balai Kota, Blok G Lantai 2 atau melalui kanal jdcn.jakarta.go.id dan Chat Center di nomor 081196000196 dan 081196000197.