News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hanya 10 Menit, Pelaku Pembunuh Sopir Taksi Online Ditangkap, Begini Kronologinya

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pembunuhan. Mabuk Berat dan Lapar, Seorang Pria di Filipina Memenggal Kepala Orang Lalu Memakan Otaknya.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 24 jam usai menganiaya Ade Bachtiar Rifai (35) sopir taksi online hingga tewas, di pelaku Irham (23) tertangkap. Penangkapannya pun tak lama, cukup 10 menit, Begini kronologinya,

Penangkapan pembunuh sopir taksi online oleh tim Resmob Polda Metro Jaya berlangsung sekitar 10 menit.

Sebelumnya, Jasad Ade ditemukan di Jalan Gurame, Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (30/4/2020) pukul 16.30 WIB.

Petugas Subdit III Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya membekuk Irham pada Jumat (1/5/2020) pukul 11.00 di Jalan Taman Mini I Nomor 1, RT 3/RW 2, Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur.

Saksi mata di lokasi penangkapan menyangka Irham terjerat dalam kasus narkoba.

"Cuma 10 menit palingan, enggak lama," cerita Aziz (32) kepada TribunJakarta.com pada Minggu (3/5/2020).

Pria yang sehari-harinya sebagai tukang parkir di dekat lokasi ini menduga penangkapan ini terkait kasus narkoba.

"Saya kira palingan juga kasus narkoba," ungkap Aziz.

Dugaan Aziz didasari karena belum lama ini polisi meringkus pelaku kasus narkoba.

Baca: Kata YLKI soal Membengkaknya Tagihan Listrik, Lakukan Ini Jika Kenaikan Lebih Dari 50 Persen 

Baca: Ceritakan Awal Berhijab Pada Inul Daratista, Lesti Kejora Mengakui Sempat Buka Tutup Aurat

Baca: Fakta Begal Bunuh Sopir Taksi Online, Diciduk saat akan Jual Pretelan Mobil, Pakai Identitas Palsu

Jumat siang itu enggak ramai orang yang menonton proses penangkapan Irham.

Aziz sempat melihat kedatangan Irham dan saudaranya sekira pukul 11.00 WIB berboncengan motor.

Polisi menyebut saudara Irham berinisial D.

"Mereka datang naik motor sambil bawa pelek sama ban. Ada 4 itu mereka bawa," ucap Aziz.

Aziz melihat satu di antaranya membawa ban dengan cara disangga oleh batang besi.

"Pas datang mereka tuh kayak mikul bannya pakai besi."

"Itu besinya masih ada di sekitar lokasi penangkapan," tunjuk Aziz.

Melihat gerak-gerik keduanya, Aziz sempat menduga mereka menunggu kedatangan seseorang.

Tak berselang lama datanglah sebuah mobil berwarna silver berhenti di dekat keduanya.

Mobil lain datang menyusul yaitu Xenia warna silver.

"Pas dilihat justru seperti melakukan peringkusan karena yang keluar polisi," beber dia.

Aziz melihat ada sekitar 8 mobil, tujuh di antaranya di dekat penangkapan Irham.

Irham (23), tersangka pembunuhan sopir taksi online Ade Bachtiar Rifai (35), menjalani rekonstrusi di Polda Metro Jaya. Ia ditangkap anggota Subdit III Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Jumat (1/5/2020), sehari setelah membunuh Ade di Jalan Gurame, Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (30/4/2020). (tangkap layar Youtube kompas TV)

"Satu mobil warna hitam di seberang jalan," kata Aziz.

Setahu Aziz, siang itu pelaku tak melawan petugas saat ditangkap.

Ia baru tahu orang yang ditangkap adalah pembunuh sopir taksi online yang viral di media sosial sehari sebelumnya.

"Ternyata pas baca berita pelaku pembunuhan," seloroh dia.

Sang Istri Tangisi Jasad Korban

Hanya 5,5 kilometer dari lokasi penangkapan Irham, di waktu yang sama, seorang perempuan menangis histeris saat tiba di Ruang Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Langkah Hariyani Fitri (30) hampir goyah tak mampu menopang tubuhnya, sebelum melihat jasad suaminya terbaring untuk diautopsi.

Fitri begitu terpukul karena suaminya Ade Bachtiar Rifai tewas kehabisan darah akibat ditusuk menggunakan obeng oleh penumpangnya, Irham.

Irham, orang yang ditangkap tim Resmob Polda Metro Jaya adalah pembunuh Ade.

Ia terus saja menangis karena belum diizinkan melihat Ade. Fitri datang menjemput jasad suaminya bersama sang putri, Afikah Zulfa Bachtiar (8).

Kamis pukul 14.00 WIB, Ade sempat menghubungi dan berjanji akan menjemput Fitri dari tempat kerjanya.

Namun, sampai Fitri pulang ke rumah mereka di Bekasi, Ade tak kunjung memberi kabar, bahkan teleponnya tak bisa dihubungi sampai Kamis malam.

"Biasanya kalau istrinya pulang kerja dijemput almarhum," ucap kakak ipar Ade, Feri Riandi (41) yang ikut menjemput jenazah Ade di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Fitri sedang dua bulan mengandung anak Ade. Ia berusaha tegar di hadapan Afikah.

Sejumlah anggota keluarga yang lebih dulu tiba di Rumah Sakit Polri Kramat Jati pun berusaha menenangkan hingga tangis Fitri mereda.

Afikah masih duduk di kelas dua sekolah dasar.

"Almarhum itu orangnya baik, sayang sama keluarga. Kalau hari Sabtu, Minggu pasti di rumah sama keluarga," ujar Feri.

Sampai Kamis malam, Fitri dan keluarga besar kalut karena belum juga mendengar kabar Ade.

Tapi, malam itu sudah viral seorang pria menjadi koban begal di Jakarta Timur.

Menurut Feri, Ade baru sebulan ini sambilan menjadi driver Gocar di samping usaha utamanya sebagai pengusaha ayam goreng.

"Jadi sopir taksi online sambilan saja, sebelum pukul 19.00 WIB pasti sudah pulang narik," ucap Feri.

Pantauan TribunJakarta.com pada Jumat siang itu, Fitri tampak lebih tenang usai jenazah Ade dipindah dari Instalasi Forensik ke ruang Transit Jenazah Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Hariyani Fitri (rambut panjang) saat menjemput jenazah suaminya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (1/5/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA) ()

Meski harus dipapah anggota keluarga lainnya, Fitri berusaha menahan tangis saat memasuki ruang Transit Jenazah.

Beberapa kali dia terpantau masuk keluar dari ruang Transit Jenazah seakan tak ingin jauh dari jasad suaminya.

Fitri baru keluar bersamaan dengan petugas membawa jenazah ke dalam mobil untuk kemudian menuju ke rumah duka lalu dimakamkan.

Jenazah Ade dimakamkan di TPU Kampung Selang, Cipayung, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat sore.

Jumat sore itu, Irham pembunuh Ade sudah mendekam di sel tahanan Polda Metro Jaya.

Kepada penyidik, Irham mengaku menggunakan nama Bambang dan registrasi nomor KTP orang lain saat membuat akun pengguna Gojek pada 29 April 2020.

Di hari yang sama ia baru saja menjadi ayah, namun lantaran terlilit hutang Rp 11 juta untuk biaya persalinan sang istri terpaksa membegal mobil taksi online.

Rencana itu baru terlaksana pada 30 April 2020. Ia mengaku sempat ragu, tapi akhirnya membegal korbannya.

"Keterangan awal bahwa memang ini masaah ekonomi," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat rilis perkara, Sabtu (2/5/2020).

"Dia memang terdesak karena istrinya baru saja melahirkan dan ada utang Rp 11 juta yang harus dia selesaikan," Yusri menambahkan.

Polisi mengamankan barang bukti di antaranya 1 unit handphone merk Vivo, 1 buah obeng plus (+) bergagang merah, 1 unit mobil Brio warna hitam, 1 pasang sandal jepit warna ungu, 1 picis kaos warna putih, 1 picis celana jeans warna biru dan 1 tas selempang warna cokelat.

Irham dijerat pasal Pasal 340 KUHP dengan ancaman pidana penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun.

Penyidik juga menjerat Irham Pasal 338 paling lama 15 tahun dan Pasal 365 ancamannya itu 9 tahun penjara.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kronologi Lengkap Penangkapan Pembunuh Sopir Taksi Online, Pelaku Sempat Dikira Terjerat Narkoba, 
Penulis: Nur Indah Farrah Audina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini