TRIBUNNEWS.COM - Seremoni penutupan McDonald's Sarinah di pada Minggu (10/5/2020) malam menuai kecaman.
Pasalnya, aksi tersebut mendatangkan kerumunan massa di sekitar Jalan M.H. Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat.
Kecaman tersebut dikarenakan Provinsi DKI Jakarta masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Alhasil, masyarakat pun merasa was-was bila kerumunan tersebut bisa mendatangkan 'petaka' baru.
Awalnya, kecaman tersebut datang dari sejumlah komunitas yang menyuarakan kekhawatirannya.
Selain itu, setelah aksi seremoni berlangsung, pihak manajemen McDonald's Sarinah diduga kena tegur.
Berikut Tribunnews.com rangkum dari berbagai sumber terkait fakta penutupan McDonald's Sarinah:
1. Datangkan kerumunan massa
Seremoni penutupan McDonald's Sarinah rupanya mendatangkan banyak massa.
Aksi tersebut menjadi ramai diperbincangkan setelah video kerumunan massa tersebar di jagat maya.
Satu di antara akun yang ikut menyebarkan adalah komunitas Koalisi Pejalan Kaki.
Melalui akun Instagram-nya, mereka mengunggah gambar kerumunan massa di sekitar gerai McDonald's Sarinah.
Mereka pun mengkritik Pemprov DKI Jakarta yang dianggap tak tegas dalam menjalankan aturan PSBB.
Dalam keterangan di unggahannya, mereka mengharapkan tidak muncul klaster baru dari kerumunan ini.