"Saya berharap tidak semata-mata membahas kasus NF, tapi lebih jauh kepada mendiskusikan upaya pencegahan meningkatkatnya masalah anak berhadapan dengan hukum (ABH),” tutur Harry.
Sejak kasus ini mengemuka, Kemensos RI melalui Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial fokus kepada NF.
Hal ini dikarenakan dengan perilaku NF menghilangkan nyawa korbannya yang masih berusia 5 tahun.
Ditambah dengan kebiasaannya menggambar berbagai ekspresi kekerasan, serta kesenangannya menonton film horor dan novel tentang seorang pengidap psikopat.
Pemeriksaan Jiwa
Proses pemeriksaan jiwa NF (15), remaja pelaku pembunuhan A (5) berpeluang tak hanya melibatkan dokter psikiatri jiwa forensik.
Kepala tim dokter jiwa forensik RS Polri Kramat Jati Henny Riana pemeriksaan jiwa NF dimungkinkan melibatkan spesialis anak dan neurologi (saraf).
Pelibatan sejumlah ahli ini guna mendukung proses observasi yang metodenya sudah ditentukan dokter psikiatri jiwa forensik.
"Pemeriksaan psikometri, pemeriksaan tim pskilog. Kalau dibutuhkan dari spesialis anak, dari spesialis neurologi, dan tim lainnya," kata Henny di RS Polri Kramat Jati, Senin (9/3/2020).
Pemeriksaan tak hanya dilakukan lewat cara bertanya kepada NF, tapi juga ke orang tua, anggota keluarga, dan orang terdekat.
Tergantung pada gejala apa yang hendak dipastikan dokter psikiatri jiwa forensik RS Polri Kramat Jati terhadap NF.
"Sesuai kaidah kedokteran, kita tim dalam hal ini dari dokter psikiater. Ada tim dari pskilog, ada dokter spesialis lainnya," ujarnya.
Jumlah dokter ahli yang terlibat dalam observasi selama maksimal 14 hari kerja disebut Henny berkisar 10 orang.
Dia menuturkan wawancara mendalam yang dilakukan dokter psikiatri jiwa forensik tak sekedar wawancara.