TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya melaporkan telah menindak sebanyak 40 ribu kendaraan selama operasi ketupat jaya 2020 terkait pelarangan mudik 2020. Seluruhnya telah diminta untuk putar balik ke arah Jakarta lagi.
"Selama 30 hari kita melaksanakan operasi ketupat pelarangan mudik. Untuk Polda Metro Jaya, dari 18 titik penyekatan, 2 di tol dan 16 di arteri itu ada sekitar 40 ribu lebih kendaraan yang diputar balik," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan, Selasa (26/5/2020).
Ia mengatakan penindakan paling banyak pada H-4 hingga H-2 menjelang hari raya Idul Fitri 1441 H.
-
Baca: Bunuh Suami Selingkuhannya, Randi Ditangkap Bersama Dua Saudara Kandung
-
Baca: Warga yang Positif Covid-19 di Surabaya Melonjak, Ini Tanggapan Risma
Dengan rata-rata penindakan sebanyak 2 ribu kasus per hari.
"Sesuai perkiraan, puncak arus mudik itu ada di H-4, H-3, dan H-2, itu sekitar 4 ribu. Itu setiap hari rata-rata sekitar 2 ribu yang kita putar balikkan hanya di titik Cikarang Barat saja," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan operasi ketupat jaya disebutkan telah efektif mengurangi jumlah pemudik yang keluar dari Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi pada lebaran tahun ini.
"Cikampek utama ke arah Cirebon dan Jawa Tengah termasuk pintu tol kalihurip ke arah purwakarta dan bandung, itu menunjukkan terjadi penurunan sebanyak 80 persen jumlah volume kendaraan ini dibandingkan H-7 sampai hari H di lebaran 2019," terangnya.
"Saya pikir ini menjadi salah satu bukti penyekatan yang dilakukan kepolisian cukup berhasil juga untuk meredam animo masyarakat untuk mudik," pungkasnya.