Karena membeludaknya jemaah yang datang, takmir masjid tampak kewalahan untuk mengatur warga agar tetap jaga jarak.
Selesai pelaksanaan salat Jumat, sebanyak lima petugas menggunakan alat pelindung diri
(APD) lengkap memasuki halaman masjid. Mereka diterima petugas masjid dan langsung
dipersilahkan masuk ke dalam masjid.
Lanjut petugas yang menggunakan APD menyemprotkan seluruh bagian masjid baik di lantai
satu maupun dua. Pintu hingga beberapa karpet yang digunakan tidak luput dari penyemprotan.
Amin warga Teluk Buyung Bekasi mengaku senang bisa kembali menjalankan salat jumat
berjemaah.
Dia bersyukur Pemkot Bekasi memperbolehkan aktivitas ibadah kembali dibuka
dengan syarat masuk dalam kategori zona hijau.
"Senang sekali karena selama pandemi hampir tidak bisa ibadah di masjid, melainkan di rumah masing-masing. Kalau sekarang bisa salat jamaah dengan protokol kesehatan yang ketat," ujar Amin saat ditemui usai salat jumat berjamaah di Masjid Agung Al-Barkah.
Rindu Salat Jumat
Selama salat berjemaah, Amin mengaku tetap nyaman meski di dalam masjid harus berjaga jarak. Dia tidak khawatir membawa anak ketiganya yang masih TK untuk ikut salat.
"Saya tidak takut karena sudah menjalankan protokol kesehatan. Tadi pas masuk masjid di cek suhu, disemprot disinfektan, dan cuci tangan. Bahkan saya ajak anak saya yang kecil ini,
artinya saya tidak khawatir kan," imbuhnya.
Berbeda dengan Amin, jemaah yang lain bernama Bardan mengaku senang bisa kembali salat jumat berjemaah namun dirinya tetap diliputi rasa was-was tertular corona.
"Saya rindu salat Jumat makanya kesini, seneng bisa jamaah lagi di masjid. Disisi lain namanya manusia ya was-was juga namanya masih pandemi begini kan," tuturnya.
Bardan menilai seluruh jemaah yang mengikuti salat di Masjid Agung Al-Barkah sudah
mematuhi protokol kesehatan sesuai imbauan Pemkot Bekasi seperti memakai masker,
membawa sajadah sendiri, mencuci tangan dan lainnya.
"Saya lihat warga sudah sadar dan patuh pada protokol kesehatan. Meski untuk jaga jarak agak sulit, kalau di dalam masjid kan jelas ada tanda silang yang tidak bisa ditempati. Kalau di halaman masjid soal jaga jarak belum terlalu dipatuhi," tegasnya.
Sementara itu di akhir salat jumat, warga juga sadar tidak bersalaman dan bercengkerama melainkan langsung pulang masin-masing melalui pintu di kiri dan kanan masjid.