News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Soal Wacana Pembukaan Tempat Hiburan Malam: Wajib Pakai Masker dan Tiadakan Lantai Dansa

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Protokol kesehatan pencegahan virus corona atau Covid-19 sedang disiapkan Pemprov DKI untuk tempat hiburan malam.

Dinas Parekraf DKI Jakarta menggandeng menggandeng Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) dan sebagainya.

Baca: Novel Baswedan Tangkap Nurhadi, BW: Matanya Dirampok Penjahat, Integritasnya Tetap Memukau

“Dalam menentukan protokol kesehatan kami sangat berhati-hati, dan jumlah pengunjung kemungkinan juga dibatasi (di setiap tempat hiburan),” kata Kepala Dinas Parekraf DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia pada Rabu (3/5/2020).

Cucu mengatakan, protokol kesehatan yang akan diterapkan cukup banyak misalnya saling menjaga jarak (physical distancing), pengecekan suhu tubuh bagi setiap pengunjung, area wajib memakai masker dan sebagainya.

Salah satu pilihan alternatif yang digagas adalah menonaktifkan lantai dansa di setiap diskotek

“Itu salah satu alternatif saja yah, nanti kami akan lihat hasil keputusan dari kesehatan dan pelaku usaha.

"Pokoknya apapun yang mau dibuka, harus ada upaya untuk menekan penyebaran virus Covid-19,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Cucu juga enggan membeberkan jenis pariwisata secara keseluruhan yang akan dibuka karena masih dibahas secara mendetail.

Dia berjanji, Pemprov DKI Jakarta akan menyampaikan jenis pariwisata yang dibuka bila konsep protokol pencegahan Covid-19 sudah matang.

“Semua masih dibahas, jadi saya nggak bisa umumkan dulu. Nanti akan diinformasikan,” ucapnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menutup sekitar ribuan tempat pariwisata yang dikelola DKI dan perusahaan swasta.

Penutupan itu berlangsung sejak Senin (23/3/2020) lalu, atau sebelum penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan pada Jumat (10/4/2020) silam.

Hingga fase ketiga PSBB yang dimulai dari Jumat (22/5/2020) sampai Kamis (4/6/2020), DKI masih menutup tempat pariwisata tersebut.

Alasannya untuk mencegah penularan virus Covid-19 yang terjadi antar pribadi masyarakat.

Tempat ini ditutup karena kerap didatangi masyarakat dengan latar belakang beragam dan biasanya intraksi mereka saling berdekatan.

“Penutupan kegiatan wisata milik pemerintah daerah sudah dilakukan sejak pekan lalu.

"Mulai pekan depan, kami mengharapkan kepada dunia usaha untuk bersama-sama turut serta,” kata Anies saat jumpa pers di Balai Kota DKI Jumat (20/3/2020).

Anies mengatakan, pencegahan penularan Virus Corona harus dilakukan dengan kompak antara pemerintah, pengusaha maupun elemen masyarakat.

Dia memandang, bila hanya dikerjakan sebagian pihak justru penularan virus bakal terus terjadi.

Baca: Kemenkeu Beberkan Dampak Positif Penerapan New Normal ke Pemerintahan

“Kalau hanya dikerjakan oleh sebagian, dan sebagian yang lain memilih berinteraksi maka penyebaran berjalan terus.

"Karena itu mulai hari Senin (23/3/2020), kami akan lakukan peniadaan kegiatan hiburan,” ujar Anies.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Protokol Pencegahan Penularan Covid-19 di Tempat Hiburan Malam, Kemungkinan Tanpa Dansa

Pembukaan Tempat Hiburan Malam Masih Dikaji

Menurutnya tempat hiburan di ruangan tertutup punya potensi dan tingkat risiko tinggi penularan Covid-19.

"Misalnya yang mengerubung kayak diskotek kan bahaya. Pasti penyebarannya lebih berisiko," kata Kepala Disparekraf DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia kepada wartawan, Rabu (3/6/2020).

Baca: ‎Pasca Penembakan Dua Warga Sipil, Situasi di Poso Kondusif

Hal lainnya, karena diskotek dan tempat hiburan indoor lainnya tidak memudahkan untuk menerapkan physical distancing atau jaga jarak antar individu.

Namun, pertimbangan-pertimbangan lebih lanjut masih dibahas pihak Disparekraf bersama tim kesehatan dan para pelaku usaha berbagai sektor.

Baca: Update 3 Juni: 568 Pasien Positif Covid-19 Dirawat di RS Wisma Atlet

"Kalau mau diterapin social distancing kayak apa. Itu masih kita bicarain sama teman-teman," ucapnya.

Baca: Anis Matta: Kita Butuh Akal Kolektif Bangsa agar Bisa Keluar dari Krisis

Salah satu yang jadi alternatif yaitu tetap membuka tempat hiburan malam tapi konsekuensinya meniadakan floor dance alias lantai dansa.

"Itu alternatif-alternatif saja. Tapi nanti kita lihat positivitasnya. Saya kan nggak sendirian, ada tim kesehatan, dan pelaku usaha," kata Cucu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini