Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengantisipasi kepadatan penumpang, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menambah jam operasional Kereta Rel Listrik (KRL) menjadi pukul 04.00 WIB hingga 21.00 WIB.
VP Corporate Communications KCI Anne Purba mengatakan penambahan ini untuk mengakomodasi pengguna KRL yang diprediksi akan kembali beraktivitas hari ini, Senin (8/6/2020).
"Kemungkinan adanya antrean pengguna, terkait adanya aturan jaga jarak dan batasan kapasitas di dalam kereta bisa saja terjadi," kata Anne dalam keterangannya, Senin (8/6/2020).
Anne juga mengimbau, kepada para pengguna merencanakan perjalanan dengan cermat, agar tidak terjadi penumpakan di rangkaian kereta.
Dengan jam operasional yang diperpanjang, Anne juga menjelaskan, bahwa perjalanan KRL juga bertambah dari 784 perjalanan menjadi 935 perjalanan setiap hari.
"Penambahan tersebut akan menjadi solusi meminimalisir kemungkinan kepadatan pada setiap rangkaian kereta," kata Anne.
Selain itu menurut Anne, pihaknya juga tidak mengurangi jarak waktu kedatangan kereta atau headway, terutama pada jam-jam sibuk.
"Di lintas Bogor, headway pada jam sibuk tetap 5 menit dengan 124 perjalanan KRL, pada jam sibuk pagi hari dan 126 perjalanan pada sore hari," ucap Anne.
"Pada lintas Bekasi headway jam sibuk adalah 10 sampai 15 menit, dengan 51 perjalanan KRL pada jam sibuk pagi hari dan 55 perjalanan pada sore hari," lanjut Anne.
Antre Sampai Parkiran
Antrean panjang penumpang terjadi di Stasiun Bogor, Senin (8/6/2020) pagi.
Jumlah penumpang membludak pada hari pertama kembalinya aktivitas perkantoran di wilayah DKI Jakarta dalam masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi ini.
Akhirnya, petugas stasiun sempat kewalahan.
Panjang antrean mengular hingga ke pelataran parkir kawasan stasiun. Petugas membagi dua barisan agar antarorang tidak berdesakan.
Dengan demikian, meminimalkan penularan Covid-19.
Satu per satu penumpang yang hendak membeli tiket diminta oleh petugas stasiun untuk mengantre ke belakang.
"Pak, ini antrenya di sebelah mana ya ujungnya?" kata salah satu penumpang kepada petugas stasiun, seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel "Perkantoran Jakarta Mulai Beroperasi, Antrean Penumpang KRL Mengular Sampai Parkiran Stasiun Bogor".
Pantauan Kompas.com, untuk bisa sampai ke pintu masuk (tap-in) elektronik, setiap penumpang butuh waktu antara 20-30 menit.
Lamanya waktu itu membuat sejumlah penumpang di Stasiun Bogor kesal.
"Aduh, bisa sampai ke kantor jam berapa kalau lama begini antrenya," ucap Ara, karyawati yang bekerja di salah satu perkantoran di wilayah Jakarta.
Salah satu petugas, Fuad mengatakan, sesuai prosedur, pihak stasiun menerapkan protokol kesehatan kepada para penumpang yang menggunakan layanan kereta.
Penerapan pembatasan jumlah kapasitas penumpang di dalam gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuter Line membuat antrean semakin panjang.
"Ini protokol kesehatan yang harus dijalani, jadi kami mohon maaf atas kondisi (penumpukan penumpang) ini," sebutnya.
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mulai hari ini telah menambah jam operasional KRL Commuter Line dari pukul 06.00 WIB – 18.00 menjadi pukul 04.00 WIB – 21.00 WIB.
Selain itu, KCI juga menambah perjalanan KRL dari sebelumnya 784 perjalanan menjadi 935 perjalanan.
“Mulai 8 Juni, jam operasional akan kembali bertambah menjadi 04.00 – 21.00 WIB selama masa PSBB transisi. Namun demikian, kemungkinan adanya antrian pengguna sehubungan aturan jaga jarak aman dan batasan kapasitas di dalam kereta bisa saja terjadi,” ujar VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan kepada sektor ekonomi yang kembali dibuka untuk menerapkan protokol kesehatan.
Perkantoran di Jakarta mulai kembali beroperasi pada Senin (8/6/2020) hari ini. Sebelumnya, sejak awal penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), hanya usaha terkait 11 sektor yang diizinkan beroperasi.
Kini, sektor yang mulai beroperasi yakni perkantoran, pertokoan, perindustrian, maupun pergudangan.
"Kepada semua pengelola tempat kegiatan, taati prinsip 50 persen kapasitas. Jangan pernah melonggarkan, setiap pelonggaran punya risiko penularan yang terlalu besar," ucap Anies dalam video yang diunggah di akun Instagram @aniesbaswedan, Minggu (7/6/2020) malam.
Ia juga mengingatkan bahwa Jakarta belum bebas Covid-19 dan masih memiliki potensi penularan bukan hanya di beberapa RW.
"Karena itu jangan menganggap Jakarta sudah aman, potensi penularan itu masih ada. Bila kita tidak disiplin, bila kita tidak menaati protokol kesehatan, maka bisa dengan mudah dan bisa dengan cepat kondisi seperti bulan Maret dan April berulang di Jakarta," kata dia.
Menurut dia, protokol kesehatan sangat penting diterapkan bila tidak ingin kasus kembali meningkat dan membuat PSBB diterapkan lagi.
"Kita tidak ingin kembali ke belakang, kembali ke masa pembatasan sosial ketat lagi. Kita ingin masa transisi ini mengatarkan kita ke depan, ke kondisi aman, sehat, dan produktif," tuturnya.
Antrean Panjang Penumpang di Stasiun Citayam Pagi Ini, Begini Penampakannya
Antrean penumpang KRL megular di Stasiun Citaya, pada Senin (8/6/2020).
Dikatehui, hari ini warga mulai beraktivitas di kantor seiring masa PSBB transisi.
Dikutip dari TribunnewsBogor.com, anteran penumpang menumpuk dekat pintu masuk ke area stasiun, Senin (8/6/2020) pukul 07/15 WIB.
Ardi, seorang warga Pabuaran, Bojonggede, Kabupaten Bogor, mengatakan, pemberlakuan pembatasan per gerbong justru memicu terjadinya penumpukan warga.
"Ini pembatasan penumpang per gerbong commuter. Jadi ribet karena aturan pembatasan ini sebenarnya, antrean memanjang padahal kita buru-buru mau kerja," ujarnya.
Lebih lanjut, Ardi membeberkan bahwa antrean penumpang KRL Commuterline hanya terjadi untuk jurusan Jakarta. Sedangkan, untuk tujuan Bogor penumpang tidak perlu mengantre.
"Antrean ini untuk ke arah Jakarta aja. Untuk ke Bogor itu langsung naik. Saya sudah menunggu antrean hampir 30 menit," tegasnya.
Ardi pun menyoroti bahwa situasi dan kondisi penumpukan penumpang lantaran pemberlakuan protokol kesehatan.
"Efek dari transisisi PSBB di kota Depok, aturan pembatasan penumpang disetiap gerbong KRL untuk para penumpang ke arah Jakarta," ungkapnya.
Sementara itu, seorang penumpang Commuterline yang berasal dari Cipayung dengan tegas bahwa protokol kesehatan belum maksimal lantaran social distancing dan phyisical distancing belum maksimal
"Tidak ada protokol social distancing minimal 1 meter di dalam antrean. Sangat berisiko," ungkapnya.
• Beraktivitas Saat PSBB Transisi? Simak Prakiraan Cuaca di Jabodetabek Hari Ini Senin (8/6/2020)
• Simak Jadwal Belajar dari Rumah TVRI Hari Ini 8 Juni 2020: Gemar Matematika hingga Anak Seribu Pulau
Kendati demikian, petugas Stasiun Citayam melalui pengeras suara mengimbau bahwa lansia dan wanita hamil diberikan pengecualian.
"Untuk lansia dan ibu hamil diprioritaskan untuk tidak antre. Itu dari kebijakan PT KCJ pembatasan kereta untuk mengangkut penumpang hanya 120 orang saja untuk setiap unit perjalanannya," suara dari pengeras suara.
Deretan foto:
Jam Operasional KRL Ditambah
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menambah jam operasional KRL menjadi pukul 04.00 WIB hingga 20.00 WIB, mulai 5 Juni 2020.
Demikian dikatakan VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba, dalam keterangan resminya, Jumat (5/6/2020).
Kereta pertama dari wilayah penyangga DKI Jakarta, lanjutnya, dijadwalkan pada pukul 04.00 WIB.
"Sementara keberangkatan kereta-kereta terakhir dari stasiun di wilayah DKI Jakarta yaitu pada pukul 20.00 WIB," kata Anne, sapaannya.
Dalam operasional di masa PSBB transisi, kata Anne, PT KCI mengoperasikan 892 perjalanan KRL.
Jumlah ini bertambah dari masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebelumnya, 784 perjalanan KRL setiap hari.
"Untuk jumlah rangkaian yang beroperasi tetap, yaitu 88 rangkaian per hari," ujar Anne.
"Pintu stasiun-stasiun di wilayah DKI Jakarta yang sebelumnya ditutup pada pukul 18.00 WIB, mulai besok akan ditutup pukul 20.00 WIB," lanjutnya.
Karenanya, Anne meminta para pengguna KRL semakin disiplin mengikuti pengaturan physical distancing atau jaga jarak.
Hal ini sejalan dengan wilayah DKI Jakarta yang mulai memasuki masa PSBB transisi.
"Saat berada di stasiun, penumpang KRL tidak perlu khawatir hingga memaksakan diri naik ke dalam KRL yang telah penuh," imbau Anne.
"Karena jam operasional yang diperpanjang dan frekuensi kereta yang terjaga," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Senin Pagi, Penumpang Menumpuk di Stasiun Citayam, .